Blog Archives

Hayooo ini apaa

Hayooo ini apaa

Bukan Resensi Film Ainun Habibi, tapi lumayan ningkatin Motivasi ^_^

Si aku.. di sela-sela pembuatan laporan REEEP bergalau ria menonton film Habibie dan Ainun yang dari CD yang dipinjam dari Laras tadi pagi.. dan akhirnya harus terisak-isak mengucurkan air mata terharu (makin malam makin galau ceritanya)

Dan mumpung mood nulisnya belum hilang, pengen banget nulis sedikit pandangan si aku yang mengagumi Pak Habibi ini..

So…

Ceritanya si aku teh tahu film nya sejak lama. Udah tamat juga baca bukunya (minjem dari temen kantor). Tapi ga punya kesempatan buat nonton. Cuma sering denger ceritanya dibahas di status fb orang2 atau obrolan orang di kantor (yang notabene kayanya hampir semuanya pengagum Pak Habibi—secara gituh BPPT). Dan ga dipungkiri nih si neng ini udah sering dengerin atau bahkan menendangkan lagu OS nya.. Dan lucunya ini nyempetin nontonnya di sela-sela hektiknya pengerjaan naskah akademik REEEP.. tapi biarlah worthwhile kok buat nyempetin nonton ini… soalnya isinya bener2 bisa nyemangatin jiwa yang terkena gejala makin ga semangat akhir-akhir ini.

Bagi penonton yang sudah pernah membaca buku sebelum filmnya tayang, pasti ngebanding2kan isi buku sama film menjadi sebuah aktifitas yang inevitable. Nah si aku juga.. Cuma karena ini teh kaya biografi, ada Read the rest of this entry

Bandung Bagiku

Bandung bagiku

Bandung bagiku adalah kawah candradimuka yang bisa kugunakan untuk menyuntikan semangat yang membara dalam dada.

Bandung bagiku adalah wahana di mana pertemuan pertemuan bisa menjelma menjadi energi yang meningkatkan gairah hidup yang lebih baik.

Bandung bagiku adalah media di mana aura aura keteduhan mampu menggeliatkan ruh yang bahkan terdiam sekalipun.

Bandung bagiku adalah pembinaan, membina, dibina, teladan, dan cita cita…

Bagiku, dia adalah kota impian, kota yang memberikan sejuta inspirasi untuk menggerakan jiwa yang pasif menjadi aktif, membangunkan semangat yang tertidur menjadi sedemikian membara, menyentil relung hati untuk melihat kondisi sekitar lalu berujung pada keinginan untuk bertambah lebih baik dan lebih baik.

Bagiku Bandung adalah keindahan yang terlukis dari jiwa jiwa dan aura aura keinginan orang-orang yang ingin membina diri.

Setidaknya itu adalah bagiku… dan terserah jika hal ini dianggap berlebihan, tapi sungguh, itulah yang terdalam yang kurasakan..

Mungkin akan berbeda ceritanya jika aku tidak mendapatkan pembinaan yang menurutku cukup komprehensif, atau jika aku justru menghabiskan masa perjuangan meraih gelar sarjana di bumi Jogjakarta atau Surabaya… dan aku tak bisa mengira ngira hal yang tak terjadi padaku karena Allah telah memilih Bandung menjadi bagian dalam hidupku, bahkan menjadi bagian yang termasuk paling penting dan signifikan…

Aku ingat dengan sangat baik ketika aku melantunkan doa kepada Allah saat usia 15 tahun, di penghujung usiaku di SMU, kala aku memilih Institut Teknologi Bandung sebagai takdirku dan aku memintanya kepada Allah… aku bilang saat itu,, ya Allah aku ingin bisa jadi lebih baik di sana, hijrah dari sini dan mendapatkan banyak pengetahuan dan juga sahabat di sana…

Dan Allah Maha Pengabul Doa.. dipilihkannya Bandung untukku dan diwujudkanNya pembinaan yang kuinginkan di dana, tak hanya satu atau dua, tapi banyak… ^_^.

Pembinaan yang kujalani mulai dari pengenalan kembali konsep Islam, pengenalan kembali shirah Nabawiyah, shirah Sahabat, pengenalan kembali interaksi dengan Al Quran, yang dipadu dengan pembinaan karakter di Mata dan Asrama Salman ITB, dan tentu saja pembinaan fikriyah yang meliputi pengenalan pengenalan konsep mendalam tentang teori kinetika kimia, perancangan reaktor, mekanisme katalisis, reaksi esterifikasi, bioteknologi lingkungan, dan lain sebagainya, itulah yang membentuk puzzle puzzle karakterku. Dan kusadari banyak hal ketika itu, mulai dari Read the rest of this entry

Heated Forum Today

Rabu, 23 Januari 2013 ketika warga TPSA dikumpulkan di dalam ruangan Komisi Utama untuk sosialisasi kepindahan kantor ke Serpong (apapun itu bahasanya, pindah ya tetep pindah), ya.. Bapak Bapak di depan itu terkadang terlalu berpanjang lebar membahasakan kepindahan ke Serpong dengan bahasa “BPPT tetap di Thamrin, kegiatan kerekayasaan yang dipindahkan ke Serpong” atau dengan “pemanfaatan fasilitas kerekayasaan laboratorium Serpong”. Namun nampaknya warga BPPT sudah terlalu jelas melihat ini dengan kata “pindah” dan tak ada bahasa lebih jelas dan singkat dari pada itu. Hanya sedikit menyesalkan kehalusan yang mereka berikan tapi tanpa memberikan substansi yang jauh lebih dinantikan oleh beribu warga BPPT “mengapa BPPT harus pindah” atau “filosofi apa yang menjadi alasan kepindahan BPPT sementara Pak Habibie membangun BPPT dengen jerih payah?” dan kalimat kalimat pilu yang lain seperti “tak cukupkah IPTN yang dipreteli sampai habis? Apakan kemudian karya anak bangsa yang berwujud BPPT juga harus mengalami hal yang sama?”

Mengingat konsep yang mendekam di kepala dua pekan terakhir ini tentang musibah dan anugerah. Allah satu satunya Yang Maha Mengetahui apakah kepindahan BPPT ini adalah musibah atau anugerah. Bisa jadi kehidupan di Serpong jauh lebih baik, atau apa yang terjadi di Jakarta sudah tidak sesuai dengan khazanah teknologi yang ingin dikembangkan bangsa? Misal salah satu alasan penghambat, banjir misalnya. Yang ada di kepala beratus  atau bahkan beribu orang BPPT yang memiliki impian besar dalam kebangkitan bangsa di bidang teknologi ini adalah alasan logika yang mampu diterima oleh akal mereka. Lalu konsep tentang arkanul bai’ah tentang ilmu, tsiqah, dan taat juga mampir di kepala. Memang bisa jadi tak harus logika, selama menggantungkan segala sesuatu kepada Allah semata. Dan bagiku, konsep keseimbangan antara ilmu, taat, tsiqah, husnudzan kepada Allah yang dipadu dengan jiwa kritis dan futuristik  mungkin yang saat ini yang dibutuhkan oleh setiap orang di sini, termasuk saya.

Bukan apa-apa. Memang wacana kepindahan ini memang menjadi aura negative tersendiri yang bisa dirasakan di berbagai lokasi di BPPT thamrin. Mulai dari belakang tempat kerja (belakang meja kerja:red), di mana orang2 sibuk dan sengit mendiskusikan ketidaksiapan Gedung Geostech yang berdiri megah di klaster 4 puspitek serpong dalam mengakomodasi aktifitas kerekayasaan yang selama ini di Thamrin pun berjalan cukup tersendat, bahkan di lift dan kantin di mana orang-orang membicarakan masalah koordinasi dengan stakeholder kementerian, lembaga dan swasta yang tidak diyakini akan berjalan selancar di Thamrin jika seandainya BPPT pindah ke Serpong. Atau permasalahan bis jemputan yang juga belum Nampak tanda tanda respon dari pihak terkait. Mau gam au kepala saya pun secara otomatis, mempertanyakan “memang alasan paling filosofis BPPT pindah apa?” apalagi
Read the rest of this entry

Learning English Seriously Mode on

Mengacu pada beberapa mimpi yang tertulis di daftar list mimpi yang ingin aku raih, kebutuhan penguasaan bahasa Inggris kini menjadi sebuah keharusan, tak lagi sunnah melainkan menjadi wajib. Memang, sejak SD aku sudah belajar ber cas cis cus  ria,,, tapiii ternyata oh ternyata penguasaan bahasa Inggris aku masih NIHIL BESAR. Very Hopeless…. ketika di sekolah pengajaran lebih banyak pada grammar dan baca, sementara penggunaan ketika di kampus hanya berkutat pada sektor reading,,, kalau ada listening section pun, cuma kalo ada kuliah tamu dari universitas dari luar negeri, presentasi beasiswa, dll dan itu pun event-nya jarang banget.

Dan akhirnya, jadilah aku yang bahasa Inggrisnya teramat sangat terasa pas pasan… berangkat ke jerman dengan bahasa inggris ala kadar, menulis laporan REEEP dengan grammar acak adut, dan lain sebagainya.
Melihat kekacrutan penguasaan bahasa inggris yang kaya gitu, masih nekat pengen sekolah di luar negeri???heuheu ngaca dong iin!!!

Kesadaran yang datangnya aga terlambat ini kemudian bersambut dengan semangat yang terfasilitasi melalui keinginan untuk melakukan persiapan tes IELTS di UI selama 3 bulan. saat itu teh udah feel kalo ngejar beasiswa EAP ristek udah telat… dan jreng jreng jreng, mulailah setiap sabtu pada bulan Juni sampe Agustus, aku mengikuti kursus persiapan IELTS di UI…lumayan naek satu band antara prediksi ketika awal masuk dengan ketika ujian akhir.

Lalu.. ternyata oh ternyata…EAP Ristek teh belum telat ternyata, eplai-lah diriku, awalnya sembunyi2 takut ketahuan BM, kalo ketahuan dah nebak ga bakal diizinin, wong kegiatannya 3 bulan di bali… tapi ternyata setelah eplai dan ada pengumuman, alhamdulillah, keterima buat ikutan beasiswa EAP ^__________^!!!!

Dan, inilah aku sekarang, berkutat di ruangan komputer lab nya IALF, Bali, tempatku menuntut ilmu belajar bahasa aneh itu. For the honest, makin kesini makin desperado uy. makin ngeliat kemampuan si aku teh bener2 berantakan…. heuuu harus makin rajin atuh neeeeeng!!!

Pertama, intonasi dan pronounciation si aku teh masih sangat Sunda. Engsun alias English Sunda. bahkan si bapak RC sempet2nya request kalo ke RC aku diharuskan bicara pake logat sunda,,,hohoho.. jarang atau bahkan langka ternyata makhluk Sunda ada di pelataran IALF hahahah.. kedua, vocab aku masih standar banget. ketiga, listening aku berantakan pisan..amit2.. disuruh ngelengkapi lirik lagu beyonce, aku ga bisa sama sekali.. la beyonce itu siapa pula aku nggak tahu!! puff, pokonya mah hehehe.. ngeliat yang lain jam terbang ke-Inggrisannya udah okle punya!!! yang ini ke ausi 3 bulan, yang itu ke jepang 2 tahun, dan lain lainnya… lagipula mereka ternyata memang hobi buat ber english ria, minimal mendengar lagu barat dan watch tv series atau movie barat tea geuning. Jadi.. sempet carut marut juga kegalauan hatiku gara2 ga bisa bercas cis cus.. hikhiks, mau sekolah di luar negeri gimanaaaaa!! begitulah teriakanku dalam hati……….

Tapi, bukan Iin namanya kalo gampang nyerah. memang Bahasa Inggris itu sulitnya banget hehehe.. tulisan sama bunyi beda, belum lagi collocation, irregular verbs, irregular plural, idiom, phrase, yang exceptionnya itu ga ada rumus yang tentu… mau gimana ngafal semuanyaaaa… hohohoo. Tapi, bismillah, kuingat kembali untuk apa dan siapa aku mau belajar beginian… ya lumayan kan kalo jadi da’iyah-ilmuwan skala internasional… so let see how iin can endure and struggle here….

Feel The Power

Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin, puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk dan Maha Penyayang akan hamba-hambaNya.

Pagi ini, Rabu 27 Juni 2012, kesadaranku terbangun dengan berbagai konsep yang melayang di kepala. Konsep konsep perjuangan, impian, harapan yang tiba-tiba mencuat sedemikian kuat di dalam kepala dan tampak nyata di depan mata, sedemikian nyatanya hingga kesadaranku sepenuhnya terpana dengannya.

Ada beberapa hakikat jalan hidupku yang tiba-tiba begitu kuat mencengkram kepalaku hingga aku sama sekali tak ingin membiarkannya pergi lagi. Ini yang kubutuhkan, ini yang kuinginkan, internalisasi nilai-nilai konsep kehidupan yang meretas ke dalam bentuk harapan dan impian yang benar-benar ingin kuwujudkan.

Sebenarnya, perlahan kebangkitan perasaan ini telah kurasakan sejak kurang lebih satu setengah bulan yang lalu kala satu organisasi yang sangaat berperan penting dalam hidupku menyeruak dengan kekuatannya yang luar biasa dalam sebuah komunitas alam maya. Memang hanya di dunia maya, tapi kekuatan yang kurasakan yang perlahan bangkit dalam diriku kian menguat dan menguat hari demi hari. Kekuatan yang sama yang kurasakan ketika pertama kali menginjak kampus ITB yangdiiringi dengan penguatan interaksi dengan Islam, setelah sekian lama, akhirnya aku merasakan kembali. Ini kekuatan yang sangat khas yang benar-benar berbeda. Mungkin yang menyamainya adalah Read the rest of this entry

bukan galau hanya merenung

Ditemani dengan melodi “kiss the rain” nya Yiruma yang melantun dengan sangat syahdu di balik beberapa file dan jurnal yang menunggu untuk dituntaskan, akhirnya timbul keinginan untuk menulis. hanya menulis isi hati yang terpanggil karena suasana yang sedang tenang dan sunyi.

Hari ini, dipertemukan dengan sebuah gambar tumblr yang sangat menggelitik hati. tak ada judulnya hanya ada 3 baris kata/kalimat yang berisi “single”, “taken”, dan “God is writing my love story” yang dicentang.. tahulah aku bahwa itu adalah arti dari status,, status martial mungkin yang lebih disandarkan pada hakikat mengapa seseorang masih single atau sudah menikah. Ini bukan karena saat ini aku masih melajang sementara teman2 atau bahkan adik kelas sudah banyak yang memiliki keturunan.. hahaha bukan ngiri loh ini, hanya saja mungkin sebuah perenungan yang membuatku berpikir, Allah memberikan status kepada orang menurut kadarnya masing-masing dengan ujian yang berbeda pula. jika masih melajang meskipun di satu sisi belum melaksanakan perintah Allah atau mengikuti contoh yang diberikan Rasulullah, ada skenario besar di balik itu, misalnya alasannya adalah masih diberikannya kesempatan yang sangat lebaaaaaaaaaaaar untuk berkarya lebih dari yang bisa dilakukan oleh orang yang sudah memiliki tanggung jawab berkeluarga. masih ada alasan yang lainnya misalnya S2, memberikan nafkah kepada keluarga (ibu, bapak, dsb).

Yang jelas apapun statusnya yang penting teh botol sosro hehehhe bercanda ^__^. intinya berbuat yang terbaik aja. Allah mah Maha Adil, dan tak diragukan lagi sebagai pembuat keputusan terbaik se-antero jagat raya dan seisinya. kalo di tumblr itu bagus bilang kaya gitu. aku sih ngartiin “Allah sedang membuat skenario cerita cinta terbaik untuk kita”. that is very general you know.. berlaku buat yang masih sendiri ataupun yang sudah berkeluarga. so… pd ajah ^__^.

sebenarnya hari ini juga lagi agak patah hati heheheh… karena kompetiblognya ga masuk 30 besar. heheh pantesan banget tadi pagi dapat tausiyahnya seperti di gambar berikut:

Allah Maha Tahu yang terbaik untuk kita, so kalo gagal ke summer school-nya Utrecht, jangan berkecil hati, bisa jadi tahun depan bener2 berangkat buat mastercourse di Eindhouven atau Delft bahkan.. atau Twente juga boleh.. kalo nyasar ke negeri sebelahnya masih ada Hamburg dan KIT ^__^… hahaha masih banyak jalan menuju Eropa -laah. lagian itu juga cuma wasilah, the big dream behind this step of dream-nya yang harus dikejar dengan ikhtiar yang poool.

Yaa, wajar ga menang juga sih, wong ngerjainnya cuma 2 hari–ya bukan berarti harus lama2 juga sih, tapi ikhtiyar yang dikeluarkan bisa jadi memang belum maksimal. tapi siiiiiip deh buat that big impact yang terjadi dalam kehidupanmu. wokay?? i know you are better now than before, just maintain hmmm noooo not maintain but  increase your quality.

 

Cerita Gadis Kecil dan Semangat Cita Cita

Bismillahirrahmanirrahim

Izinkanlah di sini kuceritakan sebuah kisah tentang seorang gadis kecil. Gadis kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah dalam kondisi keterbatasan yang membuatnya memiliki semangat untuk berbuat lebih dan berbuat banyak, sebagai bukti bahwa keterbatasan yang dimilikinya tak menjadi penghalang dalam upayanya mengejar cita-cita.

Gadis kecil ini hidup di lingkungan desa dengan kualitas udara yang masih sangat bersih. Dibesarkan di bawah kicauan burung  yang mengiringi riang kehidupannya, tumbuh di bawah langit biru yang berkenan menaungi wilayahnya yang subur, sehingga tak heran pertanian merupakan mata pencaharian utama di tempatnya.

Dengan kondisi yang serba terbatas, dia berhasil mengenyam pendidikan bahkan hingga SLTA dengan prestasi yang cukup terbilang bagus. Ada dorongan internal yang menggebu dalam dirinya dengan segala yang hanya dia punya, menggebrak dan membuktikan kepada dunia bahwa anak petani yang kurang berada seperti dirinya mampu mengenyam pendidikan yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan dirinya dan keluarganya. Ada kekuatan yang sangat besar dalam dirinya hingga dia bisa menaklukan semua halang rintang yang menghalanginya dari cita-citanya.

Namun sayang, ada satu kesalahan fatal yang dilakukannya yang mempengaruhi kehidupannya selanjutnya, yang membuatnya kehilangan kekuatan yang sampai tahap SLTA masih dimilikinya. Dia salah mendefinisikan cita-citanya. Apa yang salah?? Salahkah dia ingin sekedar menjadi guru? Orang yang berguna bagi bangsa dan negaranya? Mengenyam pendidikan tinggi –sebutlah Itb?? Nampaknya mungkin tidak ada yang salah, namun pada kenyataannya, kesalahannya mendefinisikan cita-cita pada tahap menjadi guru, berguna bagi bangsa dan Negara, dan mengenyam pendidikan yang tinggi adalah sesuatu yang abstrak dan tak menyimpan kekuatan yang membuatnya bahkan bisa menjadi lebih dari sekedar itu. Jika ditelusuri sebenarnya Read the rest of this entry

yang kucari….

Apa yang kucari di sini??

Pertanyaan ini kerap kali ditanyakan kepadaku ketika awal kumenginjakan kaki dan mulai beradaptasi di tempatku menuai pahala kontribusi…orang-orang itu bilang “gaji pegawai negeri itu kecil, ga enak, mending anak Teknik Kimia ITB nyari-nya ke Chevron, Schlumberger, Pertamina,, ngapain jadi pegawai negeri??”

Karena aku sudah memiliki jawaban yang tertanam dengan sangat baik di kepalaku, aku tak ragu lagi menjawab pertanyaan itu. Terkadang dengan berani kulontarkan jawabanku ke hadapan orang-orang itu, namun terkadang pula aku cukup menyimpannya di dalam kepala karena merasa tidak ada gunanya mendebat orang yang lebih tua..

Impian besar-ku lah yang jadi jawaban atas pertanyaan pertanyaan itu, setumpuk idealisme yang masih terpaku di kepala, meskipun kadang hanya langkah kecil yang bisa kulakukan untuk mewujudkannya. Kadang larut juga aku dalam realisme, tapi impian besar yang mengakar itu sedemikian kuat bahkan hingga sekarang, hingga aku pun tak berani melupakannya..hanya saja aku pun lemah, kubutuhkan energi ekstra yang bisa kusuntikan ke dalam urat nadi kehidupanku agar aku tetap bisa konsisten menegakannya… sungguh,, aku tak tahu sampai kapan impian ini akan bersemayam dalam jiwaku, aku takut dia justru menguap dihempas teriknya nestapa kehidupan…

Argh,, perahuku masih bisa kukendalikan, tapi satu atau dua tahun lagi?? Aku tak tahu, aku masih akan terus mengharapkan kekuatan illahiyah, meskipun aku tahu bahwa aku tak sekuat waktu dulu. Dengan tertatih-tatih, dengan sisa idealisme yang masih mengakar, kucoba bertahan dari hempasan gelombang penyimpangan.. duhai Allah… jangan biarkan kulepaskan tali ikatanku terhadapMu… aku tahu jika tali itu lepas, maka bukan Kau yang melepaskanku, tapi akulah yang melepaskannya.. jangan sampai itu terjadi,, semoga aku istiqamah di jalanMu hingga akhir perjalanan hidupku.. dan.. izinkanlah kutemukan bahtera yang perkasa keimanannya, untuk kujadikan tempat berlabuh..