surat cinta ceunah hehe

Hai Bapak dosen ganteng…

Sudah pasrah ini mau ditanggapi kayak gimana but let me express you how I feel..

Hampir setahun 5 bulan menyandang status sebagai yang “dipilih” dan lalu dikaruniai anugerah terindah Naya cantik shalihah.. menyadari bahwa banyak pisan dari saya yang harus dievaluasi tapi banyak juga yang teramat disyukuri. Mendampingimu yang juga adalah seorang kakak dari 11 orang adik luar biasa, seorang anak kebanggaan orang tuanya menjadikan si saya juga mau tak mau banyak melihat diri, meski pada kenyataannya tetep aja masih banyak kurang si saya yang kau harus sabari… tapi kalo bicara kurang mah mungkin emang ga akan ada habisnya.. but si saya sangat bersyukur si bapak dosen ganteng masih bisa dan mau sabar..

Meski kini terdampar beda samudera beda benua,, beda waktu dan beda langit (sekarang di sini langit malam, dan di sana langit siang), tapi si saya juga teramat bersyukur karena the presence is still here meski tetap sih ada aja yang terasa kurang karena tidak bisa liat dengan cara biasa.. karena sebenarnya si saya pernah takut membayangkan bagaimana mengasuh Naya kala kondisinya harus sendiri di sini. Tapi kenyataannya alhamdulillah… jauh lebih indah dari apa yang pernah muncul di benak. Meski Naya mungkin saat ini belum bisa digendong langsung tapi kehadiranmu tetep bisa dirasakan membersamai.. bahkan lebih dalam dari itu (urusan ngasuh kan emang ga Cuma soal gendong menggendong sih hehe).

Allah selalu tahu yang terbaik.. berkali-kali diskusi ini muncul dalam obrolan harian kita dulu,, dan skenario kisah kita bertiga sekarang juga sudah diyakini sebagai yang terbaik, meski tetap ada usaha untuk bisa berkumpul bareng tak hanya jiwa tapi raga juga..mudah2an Allah berkenan mengabulkan… yakin bahwa doa di sana dan doa di sini saling bertautan dan beresonansi…berharap aim terus dan terus bisa membimbing si saya dan si kecil Naya..

Miss you so much…

(anggap saja si saya lagi melow)