Category Archives: impian jundi

Menangkap Hikmah dari keberadaan Public Libraries di Amerika

Ada dua hal yang sangat sangat menarik perhatian saya kala saya menghabiskan 2 tahun kurang 2 pekan di US (6 pekan di Lawrence, Kansas dan 1 tahun 10 bulan di Pullman, Washington). Pertama adalah minat baca anak-anak dan fasilitasnya (perpustakaan). Kedua adalah banyaknya museum yang tersedia. Sebagai Negara maju, Amerika memiliki perhatian yang sangat besar tentang fasilitas belajar anak yang mungkin akan diharapkan bisa berpengaruh pada perkembangan anak secara komprehensif.

Jangankan buat anak-anak, buat orang dewasa seperti saya, fasilitas-fasilitas perpustakaan dan museum ini sangat luar biasa berpengaruh. Perpusatakaan untuk mahasiswa WSU maupun KU memiliki system yang membuat para mahasiswanya betah belajar di perpus dan betah membaca. Well, apalagi yang bisa menyaingi fasilitas 24 jam yang disediakan kampus, yang kalo anda mau guling2 ikutan tidur di sofa juga diperbolehkan heheheh… Nah tapi si saya kali ini g akan ngebahas system perpustakaan untuk mahasiswa, melainkan mau bahas public library dulu.

20140812_155000.jpg

Lawrence Public Library di Kansas State, USA

20140812_154947.jpg

Salah satu pojokan lemari buku Lawrence Public Library, lihat bagaimana mereka mengklasifikasikan buku2 nya ^_^

Mungkin 2 kota yang saya tinggali tidak menjadi representative untuk bilang kalo setiap kota di Amerika punya public library. Tapi as you know, baik Pullman maupun Lawrence adalah kota kecil, bukan kota besar seperti Boston, New York, atau Los Angeles. Tapi di kota sekecil Pullman dan Lawrence saja ada, pikir saya apalagi di kota besar. But it seems, ini si public library ini lahir dari orang-orang yang memang punya concern besar untuk membagi pengetahuan dan meningkatkan day abaca penduduk terutama anak-anak. (trus udah gt tapi si saya heran mengapa tapi banyak American yang juga close minded, Sarah misalnya wkkwkwk).

Jadi tuan dan nyonya, public library nya Pullman dan Lawrence ini keren banget sampai si saya berangan-angan kalo Cipanas dan Serpong juga punya masing-masing 1. Kota Cianjur punya 1, tapi atuhlah tapii,, ga terlalu menarik kayak public librarynya, tbh. Udah gt kalo ga salah weekend malah tutup (2012) tapi gatau kalo sekarang, udah lama banget juga ga ke sana. Well kalo tutup juga it is understandable since it is under Local Government authorities.. padahal kan weekend bisa jadi waktu berharga buat para penduduk termasuk anak2 maen dan baca2 di sana. Hal ini juga mungkin yang memang jadi salah satu factor penyebab atau malah akibat dari rendahnya minat baca di Indonesia. Menurut berita, dari study yang dilakukan pada Maret 2016 lalu oleh Central Connecticut State Univesity, rangking Indonesia menduduki ke-60 dari 61 negara yang disampling. No 1 nya again ditempati Finlandia yang juga dianugerahi gelar Negara dengan system pendidikan terbaik (list rangkingnya bisa dilihat di sini: http://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data).

Nah, mungkin lingkaran setannya adalah antara minat baca yang rendah yang mungkin menyebabkan  fasilitas perpustakaan tidak memadai, atau karena fasilitas perpustakaan tidak memadai makanya minat baca Indonesia rendah banget.

Tapi kalo menyaksikan dan merasakan sendiri, dengan fasilitas memadai, minat baca penduduk akan bisa terdorong. Misalnya, si saya yang juga punya “minat baca” rendah pada buku-buku selain textbook di kampus, ketika ngerasain Neill Public Library Pullman yang si saya sering maen ke sana sama Mba Hera dan keluarganya, jadinya termotivasi juga buat baca buku2 selain textbook. Not to mention, di Neill Public Library juga ada komiknya heuheuheu…oiya, kedua puterinya mba Hera (Haniya dan Fathina) kadang suka bikin ngiri, karena mereka mampu menghabiskan puluhan buku hanya dalam waktu sepekan. Jadi kalo ke Neill itu bisanya bawa tas besar, dan pinjamnya ga kayak di Indonesia yang terbatas cuma 2 tapi bisa puluhan buku sekaligus. (gimana ga termotivasi hehehe)

20150415_171023.jpg

Neill Public Library di Pullman, WA State.. liat betapa banyaknya buku yang ada, betapa menariknya dekorasi, dan betapa asyiknya mba Hera milih2 buku buat Haniya dan Fathina

20150415_171004.jpg

One of my favorite places in Pullman,

Selain pengkondisian ruangan dll, jam buka perpus yang memang enak buat penduduk untuk datang, Public library di Pullman misalnya juga punya serangkaian program yang suangat suangat menarik. Unfortunately, si saya ga berkesempatan ikutan program2 tersebut, hanya dapat newsletter tentang acara yang biasa saya terima tiap bulan (bahkan hingga sekarang) dan denger kabarnya dari Jonathan (temen dari Colombia) yang menikmati kelas conversation bahasa Inggris yang diadakan free dari library.

Ih asyiknya kalo tiap kota Indonesia punya public library yang macem begini. Kali aja beneran bisa mendongkrak kualitas karakter bangsa. Jangan Cuma mengandalkan bacaan dari berita onlen yang kadang kebenarannya diragukan..

Well again, impian hari ini adalah kenyataan esok hari, dan saya percaya, suatu saat nanti Indonesia juga bisa punya public library yang bagus2 yang anak2 atau orang dewasanya bisa berdayakan secara maksimal..

Percaya bahwa Impian hari ini adalah kenyataan esok hari? Ini buktinya :)

Bukan sekedar slogan tanpa arti yang kutemukan ketika ku menjalani masa pembinaan di kampus ITB. slogan dari Ustadz Hasan Al Bana itu menjadi satu slogan yang selalu kupegang dan kuyakini bahwa keyakinan kita terhadap Allah yang disertai dengan usaha yang serius benar-benar akan mengantarkan mimpi-mimpi itu kita ke hadapan kita. Perwujudan impian2 itu adalah salah satu di antara sekian banyak bukti kebesaranNya dan betapa ketika Allah berkehendak, maka tak ada yang tidak mungkin. Dan cara Allah mengabulkan impian adalah sesuatu yang beyond your expectation. Allah berkuasa sepenuhnya untuk membuatnya indah berkali-kali lipat.

ini bukti yang saya alami sendiri: (lihat baik2 tanggalnya ^___^)

2016-04-15 (2)

Di sana tertulis: “hopefully one day, I can really see it with my own eyes”. December 28, 2011.

Mungkin saya belum pernah secara lugas mengungkapkan mengapa saya mencintai bunga sakura sedemikian rupa. Read the rest of this entry

Bioproduct and Bioprocessing Engineering Laboratory Annual Retreat 2015

So, this is the continuation of my previous pieces. This event was held one day after my individual evaluation meeting. This event was when every single members of BBEL gave presentation to summary the accomplishment they have in previous year (2015) and the the target of the next year (2016).

All 27 members including post-docs, visiting researchers, PHD and master students gave 10-minute-presentation, and everyone can ask, evaluate, and give some suggestions.

image

Since I am the members of 2 groups I can choose whether I will give the presentation in the morning with the AD group or in the afternoon with the pretreatment group. I choose morning tbh, not because I dont want to be a part of the pretreatment group but only because my morning’s spirit will be much more higher ^_^.

The most amusing part of my presentation was the fact that the Professor walked by himself and turn off the light to see my presentation better. He could just ask his student to do that, but he didnt. Or he could just turn that since very beginning, but he did that after two presenters. Well, it was just I felt a little bit touched to see how enthusiastic the Professor to see my presentation. It seems that it was a proof how interested he is with the silica removal concept.

There were some suggestions coming from Dr Li and Xiaochao after I finished the presentation. I noted and also recorded it. Well I always record my presentation to see how far I am improved.

In the end of the retreat, the Professor give a quite long lecture and mention how expensive the cost he was spent in 2015 to fulfill all of the necessity in the lab, almost one million dollars if I was not mistaken. A lot, isn’t it?

The most mixed feelings I got from this annual retreat was how hard it is to be a PHD student.. My mind run wildly remembering the Professor’s offer. I dont know whether I will really accept that offer or not. hehehe…. I know it is a chance,, but let see..

Oh then I also got this award. I remembered that last year, he only gave the award for two most excellent students. 2015 has 6, and I was included. To be honest I was not that excellent. My result for the HCSolb needs to be repeated to see the reproducibility. But again, the new par concept caught the professor’s attention. Moreover, electron microscopy class I took at the Fall semester obviously gave some beautiful pictures to prove that concept.

image

Standing between those 5 most excellent students makes me a little bit off.. it is a pressure for sure. But it is also a valuable encouragement for me to keep moving forward and put my best effort in my remaining time here.

image

(Professor, Rishi, Liang, Xiaochao, Innu, me, Jose)

Tantangan Professor, PHd Offer, and Hard Work

There is a habit or ritual in the BBEL (Bioproduct-Bioprocess Engineering Laboratory of Biological System Engineering-WSU in the beginning of every year that the Professor will evaluate the student’s performance for one year before and determine the target for one year ahead.

My evaluation in the individual meeting was scheduled at January 7th 2016, exactly one year difference with my very first individual meeting last year.

It was basically me telling the story for what I have accomplished in 2015 so far, what was the most interesting and significant findings, what was my major difficulties, and what was the suggestion for the better management. He wrote the evaluation in his file in the computer, and also in his note.

He was really interested about my result..to be exact a little bit hyped about it. That’s why when I gave myself the evaluation score, he always gave me higher score than that.

The most wonderful thing that he said at that time was that he offered me the PHD position. Unlike the others who perhaps asked for it.. Actually i did nothing.. He was the one who offered that. This thing is more or less based on my expectation regarding the fact that I am the only official student in the AD group while the other members are postdoc and long-distance-students in China, meanwhile there are abundant work in the AD field. So.. more or less I can see it coming. But well,I cannot hide my excitement and happiness when the offer came though.. This was more or less a recognition from what I have done so far.. and I am really thankful for that although I dont really feell I truly deserved it. REALLY…..

He said that I was the only master student that he already gave a promise for PHD support when I decide to continue my program here. and he also said that he only gave this chance to an excellent student..

To be honest, I was really mixed at that time. My result was not that good although he thought that the parameter I proposed is a new thing for the biogas evaluation parameter. There was a load too when I heard him saying that.. I mean,.. I am not that excellent, I am not that hardworking.. only Allah knows how I truly am.
image

But that thing was said and although my original plan is to go back first and continue the doctoral program at Germany. TBH, this makes me thinks again about what I am really gonna do. I dont know yet now… The only thing that I need to focus on is the Spring Graduation and academic paper submission if I really want to end everything safely.. ehheheh…

In that evaluation., The professor wrote in the form, that “IF I can GRADUATE ON-TIME and submit 2 papers, I will be the most productive MS student in BBEL in the last 10 years”.

innalillah… this challenge hit me right in the kokoro hehhehe…. I mean.. I dont know whether I can meet this expectation or not, although there is a possibility I can do that. But bismillah….. the challenge is on…

The last thing he said was about the award that he will give to the best 6 presenters in the BBEL Annual retreat 2015 that was scheduled at January 8th. If I can make a very good presentation, I can also get the recognition from the peers. (This story will be written later ^____^). But he said, “even though you didnt get that award tomorrow, at least until now, you have the highest score from my evaluation.. and please keep the good work.”

Some of his advice were already put in the facebook though, so I will not repeat it again here.

But btw, when I told my mom regarding this, she was little sad that she thinks it will be much more better If i can come back and continue the S3 in Indonesia, get married and have a happyly ever after ending hehehhe…

well,,, so far Allah always give the best surprise for me.. so as long as I give my best for the remaining 4 months I will be happy whatever the result is..

 

11 Tahun sudah dan sampai sekarang masih menjadi misteri

Just a throwback, because suddenly I remember this thing. (efek iedul fitri sih kayanya mah)

Thursday, November 13th 2004.. sehari sebelum Lebaran Iedul Fitri di semester pertama kelas 3ipa1 SMUN 1 Cianjur, bungkusan itu datang. Sebelas tahun hingga sekarang, si saya masih tidak tahu siapakah gerangan orang yang mengirim bungkusan itu.. bungkusan yang membawa kebahagiaan bagi seorang anak sederhana yang untuk menabung untuk beli buku saja susah.. seorang anak yang saat itu sedang dirundung galau antara keinginan untuk kuliah namun terkendala dana..

Thursday, November 13th 2004 saat si saya ditampakan keagungan Allah bahwa apa yang menjadi keinginan dan impian bisa saja terwujud tanpa disangka-sangka asalkan tidak berhenti berharap. Sebelas tahun sudah, tapi hingga sekarang, si saya masih tidak tahu akan dilempar ke mana rasa terima kasih ini.

orang yang mengirim bungkusan itu mungkin tahu atau tidak tahu bahwa apa yang dikirimkannya telah menjadi sebuah prasasti megah yang menjulang di hati seorang Iin Parlina yang menguntai impiannya sejak saat itu.. seorang iin parlina yang kemudian mulai percaya bahwa tiada yang tidak mungkin ketika seorang manusia memiliki harapan dan impian meskipun orang di sekitarnya tidak akan percaya bahwa dia mampu.. dia bisa..

Orang yang mengirim bungkusan itu mungkin tahu atau tidak tahu bahwa apa yang diberikannya adalah sebuah kebahagian tak terkira kala galau hampir menghimpit rasa seorang iin parlina yang saat itu sedang sangat berharap akan kemudahan baginya akan jalannya meniti cita-cita..

Sebelas tahun sudah, dan anak bernama iin parlina itu masih tidak tahu siapa yang mengirimkan bungkusan itu.

Meskipun isi dari bungkusan itu telah habis dilalap api pada peristiwa kebakaran rumah tanggal 18 Agustus 2013, tapi memori yang terpatri detik demi detik bersama mereka tetap terkenang hingga sekarang, karena merekalah yang menjadi salah satu puzzle mengapa anak itu anak bernama iin parlina itu ada di bumi Amerika sekarang….

Sebelas tahun sudah…… orang itu diam-diam mengirimkan paket buku latihan soal SPMB dari Erlangga… 3 buah buku 1001 soal pembahasan SPMB yang begitu ingin dibeli oleh si anak bernama iin parlina… buku yang kemudian dibantai habis selama masa persiapan SPMB.. buku yang kemudian membantu melatih diinya menjadi terbiasa dengan soal-soal yang kemudian mengantarkannya ke Teknik Kimia ITB.

spmb

Tapi esensinya tidak pada batasan itu. Buku2 itu adalah sebuah eksistensi perwujudan akan keinginan kuat untuk mewujudkan cita-cita yang dikabulkan menjadi wujud fisik nyata… ntah hati siapa yang tersentuh dengan perjuangan si saya waktu itu yang kemudian berbaik hati mengirimkan buku2 tersebut.. tapi yang jelas itu adalah bukti nyata pengabulan doa iin kepada Allah yang disampaikan melalui tangan anonymous yang bahkan setelah 11 tahun lamanya iin tidak tahu siapa..

mengingat hal ini kembali menjadi sebuah semangat kecil yang terlecut dari jumudnya fasa yang iin alami sekarang…

memori ini kembali muncul pasti bukan tanpa alasan… Allah ingin iin kembali mengenang bahwa Allah lah yang berkehendak dan bisa memperlihatkan bahwa pengabulan harapan dan impian itu bisa di luar logika manusia…

so iin… you know what will happen next, dont you?

You know iin… you know,,, you know what should you do after you wrote this…

refleksi perkembangan akademik 6 bulan di AMERIKA_sebuah catatan singkat banget

Setengah tahun menjalani kehidupan akademik di US telah memberikan begitu banyak pengetahuan dan pengalaman yang tak hanya menyentuh sisi akademik tetapi juga budaya dan keterbukaan sudut pandang akan perbedaan. Bulan pertama menginjakan kaki di tanah paman Sam dalam kondisi Puasa Ramadhan yang rentang waktunya 3 hingga 4 jam lebih panjang dari waktu regular Ramadhan di Indonesia membuat saya banyak menyadari sisi perbedaan yang membuat saya bersyukur mendapat pengalaman berharga ini. Satu bulan pertama di US, saya menjalan program “Pre-Academic Training” di Kansas University, Lawrence, Kansas State bersama kawan-kawan penerima beasiswa Fulbright dari belahan Negara lain seperti Afganistan, Polandia, Nepal, Montenegro, Rusia, Tajikistan, Turki, Mauritania, Libya, Flores, Ukraina, dan Chile. Di sini saya menerima banyak pelajaran tentang persiapan kehidupan akademik yang akan kami hadapi di universitas kami berikutnya. Pembelajaran yang diberikan tidak hanya mencakup grammar, writing, reading, dan listening, tapi juga tentang pemahaman terhadap budaya Amerika dan juga budaya akademik Amerika meliputi pengetahuan plagiarism dan bagaimana pentingnya hal tersebut sebagai salah satu kode etik yang sangat dijunjung tinggi di sini. Program 6 minggu PAT ini juga dilengkapi dengan field trip ke museum-museum terkenal di Kansas dan sekitarnya. Dari sana saya ngeh, bahwa nilai lain yang dijunjung warga Negara Amerika adalah penghormatannya terhadap sejarah. _DSC0068 Satu bulan setengah berlalu,saya melaksanakan perjalanan kea rah barat menuju Washington State di mana universitas tempat saya bersekolah berada, Washington State University di sebuah kota kecil bernama Pullman yang juga berada dekat perbatasan dengan Idaho State. Pekan pertama, langsung berkenalan dengan advisor dan beberapa orang yang sebelumnya saya kenal melalui email. Advisor saya kebetulan dari China, dan memang departemen tempat saya bernaung adalah departemen yang memang memiliki banyak mahasiswa internasional (Pakistan, Colombia, India, Nepal, Honduras, China, Iran, Pakistan, dll). Saya mengambil master di bidang Biological System Engineering, di mana saya bermaksud memperdalam ilmu saya di bidang bioproses tepatnya di bidang pengolahan biomassa untuk energy terbarukan. Ini sebenarnya salah satu mimpi saya sejak kuliah S1 yakni memperdalam ilmu kemurgi.. dan Alhamdulillah, Allah memberikan saya kesempatan mengenyam pengalaman belajar di sini. Budaya akademik yang saya rasakan di sini berbeda secara signifikan dari apa Read the rest of this entry

Mimpi adalah…..

miscellaneus (5)

Berjalan di pematang kehidupan untuk menggapai impian itu seperti memiliki personal  compass yang bias membuat hidup kita memiliki arti yang sesungguhnya, karena pada dasarnya mimpi itu menarik diri kita dari orbit zona nyaman menuju tantangan-tantangan yang mengaduk-aduk emosi, mempertemukan kita dengan dunia yang sama sekali belum kita tahu sebelumnya, serta membuka kesempatan-kesempatan emas yang pada dasarnya  memiliki fungsi untuk memberikan pemahaman dan pengalaman baru yang membuat hidup menjadi lebih indah dan berwarna. Tapi di antara semua fungsi mimpi, yang paling penting adalah mimpi menjadi jembatan bagi perasaan diri manusia akan pengharapan-pengharapan lebih terhadap Tuhannya, yang bisa mengekspresikan ketidakberdayaan yang memiliki dampak pada menambah kedekatan dan keyakinan pada Tuhannya, serta menjadi dialog yang memfasilitasi niat dan ikhtiar tulus untuk bisa memiliki dedikasi terhadap aktualisasi kehidupan.

Jika kita paham arti ini sebenarnya, maka pada dasarnya, kita sudah berada pada jalan yang benar. Hanya dibutuhkan kekuatan yang demikian besar untuk bisa menjaganya tetap pada koridor ilahiah yang bisa memberikan fungsi-fungsi tersebut dengan baik. Dan untuk tetap tegar di pematang itu, bukanlah hal yang mudah, karena ada driving force yang membuat kita membutuhkan energy lebih dan lebih lagi. Artinya harusnya ada asupan energy dan motivasi yang tiada berbatas untuk bisa membuatnya bersahaja di atas hayalan-hayalan sesaat yang mengenyahkan konsentrasi kita dari arah yang seharusnya diraih.

Well, itu semua adalah lintasan-lintasan pikiran yang menjelma dari pemahaman diri terhadap apa yang kujalani saat ini. Mengejar impian bukanlah kata-kata tanpa makna yang sanggup  diucapkan siapa saja yang tak mampu memberikan dedikasi sepenuhnya bagi jalan yang telah diambil. Aku pun… pada dasarnya bukanlah sosok yang berkapasitas untuk memanggul definisi-definisi filosofi  tersebut. Hanya saja aku merasa aku sudah bisa paling tidak mendefinisikan kehidupan yang ingin dan berharap untuk kujalani  secara baik….. well yeah, meskipun mungkin masih jauh dari idealism yang diharapkan.

Tulisan ini dibuat untuk menekankan kembali definisi-definisi ini di dalam hatiku, meyakinkan kembali jiwa serta memberikan energy tambahan yang membuatku bisa bersemangat lagi. Di sini mungkin ada ceritaku, cerita yang kudefinisikan untuk diriku, namun sama sekali tak lepas dari apa yang Allah kehendaki, karena pada dasarnya sampai sejauh ini hanya Allah sajalah yang membuat semuanya terjadi. Pun dengan masa depan yang masih tak tahu ku bagaimana perwujudannya… because, well yeah sometimes, unexpected things might occur.

Okay.. here I start…

Sejak aku
Read the rest of this entry

IBT and GRE… hohohoh ganbatte nee ^_^

Facing challenge in front of us is surely something. For me, preparing stuff for TOEFL and IBT is a thing that has to be seriously prepared. I have taken my IELTS test. Well my score is actually adequate to be used for applying some graduate schools and scholarships abroad. But, just relying on the English Proficiency Test like IELTS is not enough.. There are so many things that has also to be prepared if you determined yourself to challenge your mind and getting a scholarship, such as essay, research proposal, study objective, letter of recommendation etc…Most importantly is your determination on why you are willing to take the challenge? And how great your effort to achieve the target! Okay, random thinking again… heuheu

Well back to my mind about TOEFL and GRE. Some people said that if you have taken IELTS, you will not find difficulties to gain high score for IBT. There are some similarities between IELTS and TOEFL that can help us to answer the question given. The only obvious difference is about the writing section which is significantly different from IELTS. So, one of my friends suggested me to not focus on IBT but GRE. Well yeah, in addition, my time to learn GRE is not really adequate, so, I prefer to use this advice.

GRE is more challenging! Definitely!! It is similar to take English-version-SPMB (national selection for university entrance examination). You have to answer quantitative, verbal, and analytical writing test. Actually because I will take engineering major, I just focus on quantitative and writing test. But, of course it will be better if you also pass the verbal test.. but yeaaah… to remember all of those strange, unusual, high-level vocabulary is a hard effort to be put… I have already made some effort,, heheheh… one of them is borrowing the related books to my friend, and then begin to explore them.. try to understand the rule, and answer the question.

Oi Iin!!! You remember that you have graduated from ITB!! Most of the question from your homework was using English. You use English handbooks, and the exercises also used English. In addition, Chem Eng Department in ITB has Fundamental Engineering Examination that actually a globally recognized examination. You must past!!! No matter what! Although, at first, US is not your study destination, but just trust Allah to bring you wherever He wants to place you to make you become a better person!! Right!!!

CEMANGAT EA KAKAAAAAA ^_^

29 09 2013 92 and 07 10 2013 !!!

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

SEJARAH BERDIRINYA BPPT

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28-Januari-1974.

Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5-Januari-1974, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.

Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978.Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.

TUGAS POKOK

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

FUNGSI

  • Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
  • Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT.
  • Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi.
  • Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan & rumah tangga.

WEWENANG

  • Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
  • Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
  • Penetapan sistem informasi di bidangnya.

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: Read the rest of this entry

Langkahku

Ku buka lembar baruku
Ku mulai dengan langkah pertama
Menuju titik harapan dengan percaya diri

Jalan yang harus ku tempuh
Sangat panjang dan penuh rintangan
Namun ku tak berputus asa
Dan ku terus melangkah

Menikmati hari dan mimpi
Ku menikmati semua langkahku di dalam hidup ini
Terus melangkah percaya
Impikan semua yang tak mungkin
Itu semua mungkin terjadi

Jalan yang harus ku tempuh
Sangat panjang dan penuh rintangan
Namun ku tak berputus asa
Dan ku terus melangkah

Menikmati hari dan mimpi
Ku menikmati semua langkahku di dalam hidup ini
Terus melangkah percaya
Impikan semua yang tak mungkin
Itu semua mungkin terjadi
Huuu… mimpiku pasti terjadi

Menikmati hari dan mimpi
Ku menikmati semua langkahku di dalam hidup ini

Menikmati hari dan mimpi
Ku menikmati semua langkahku di dalam hidup ini
Terus melangkah percaya
Impikan semua yang tak mungkin
Itu semua mungkin terjadi
Huuu… mimpiku pasti terjadi

Impianku pasti mungkin terjadi

(sebuah lagu bagus dari Zahra Damariva)