Monthly Archives: March 2018

Bunda sebagai agen perubahan

Pepatah mengatakan “mendidik seorang perempuan berarti mendidik sebuah generasi”.. sepenting itulah peran penting seorang Ibu. Kekalutan kondisi masyarakat yang semrawut kini bisa jadi semuanya bermula dari pendidikan yang dijalankan oleh seorang ibu kepada anaknya.. dan si saya sekarang menyadari pentingnya detik   demi detik akan berpengaruh bagi si anak dan si ibunya. .. sepenting itu… dan makanya pantes di Al Quran, Hadits betapa profesi Ibu menjadi satu profesi yang sangat dimuliakan yang balasannya adalah surga.

Tapi tidak hanya si anak dan si ibu juga si ayah yang akan kena dampak dari proses “pendidikan”.. komunitas di sekitar si ibu,, ntah itu komunitas keluarga besar ataupun komunitas yang sifatnya masyarakat.. karena kan pada kenyataannya si ibu tidak lepas dari lingkungan sosial nya… apalagi ibu-ibu yang memiliki amanah di ranah publik.

Tentunya dalam konteks lingkungan sosial di luar “sistem keluarga” tidak akan menjadi prioritas yang lebih utama dibandingkan dengan konteks sistemnya itu sendiri. Tapi tentunya ketika sistem dan lingkungan ini dimanage dengan baik maka impact nya akan sungguh luar biasa. Misalnya sebagian dari kita ada yang bisa berdaya dan memberdayakan ibu-ibu kompleks membuat pengolahan sampah rumah tangga yang bisa menambah nilai jual lebih yang efeknya pada peningkatan kesejahteraan.

Nah berkaca pada kasus saya… karena alhamdulillah diberikan kepercayaan amanah oleh Allah untuk bekerja di ranah publik, maka mungkin inilah yang akan saya jadi aktualisasikan dalam dunia saya… berkutat di bidang biogas membuat saya menyadari arti pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan kualitas kehidupan masyaratkat. Masih ingat ketika berkunjung ke Purwokerto-Banyumas dalam rangka peresmian reaktor biogas dari limbah cair tahu yang berfungsi untuk mengolah limbah dan melindungi lingkungan sekitar dari kerusakan yang diakibatkan oleh limbah cair industri kecil dan menengah yang ternyata medapat sambutan sangat hangat dari warga menengah ke bawah yang menikmati hasil biogas yang berupa penghematan mereka untuk tidak membeli gas per bulan. Mereka mengalokasikan penghematan tersebut untuk biaya sekolah anak-anak.

Jadi semoga Allah mengizinkan saya mengemban amanah di sistem keluarga saya namun juga memiliki kebermanfaatan yag barakah dari ilmu saya untuk masyarakat Indonesia… bermanfaat untuk ummat

MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Tidak akan tinggi derajat pahala menjadi seorang ibu dan istri jika memang perkerjaan yang dilakukan adalah mudah. Pahala nya surga! Jadi effort nya juga effort effort surgawi.. bukan hal yang mudah… masyaAllah.

Itulah yang kemudian saya rasakan dengan intensitas yang signifikantly increasing hehe.. bertiga dengan Naya dan Paksu selama beberapa minggu terakhir adalah hal amazing yang sangat luar biasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. La iya.. sebulan pertama Naya, paksu  masih ada di Indonesia, tapi kami tinggal di tempat mamah ma abah. Trus abah Naya berangkat tinggallah saya ma keluarga di Cipanas, berlanjut di Serpong disambil menjalankan tugas negara.

Di masa inilah saya menyadari betapa complicated management yang masih saya jalani saat ini. Masih keteteran di sana sini. Masih long way to go buat bisa jadi ibu produktif dan handal. Tapi insyaAllah complicated nya ini tidak membuat saya menyerah toh.. terus belajar dan belajar……dan belajar ini juga butuh effort luar biasa….butuh waktu energi dan tenaga.

untuk menjalankan peran sebagai ibu yang maksimal, plus sebagai istri.. saya pun mengalami bagaimana harus men’delegasi’kan tugas menyiapkan masakan ke gofood hehe..ada waktu watu di mana buat masak aja ga kepegang.. hehehe…

Terkait hal ini, di tulisan sebelumnya si saya yang belajar menganalisis kekuatan sendiri mencoba lagi mem-breakdown apa2 yang harus saya lakukan ke depannya. Misalnya si saya yang menyukai dunia tulis menulis dan sebenarnya bisa aja mulai menseriuskannya sih (pernah nulis di kompasiana dan masuk dong kategori headlines dan favorit–artinya sebenarnya sudah mulai punya pengakuan dari luar lingkaran sendiri). Memang dari dulunya pernah punya cita-cita jadi penulis buku dan artikel ntah yang sifatnya akademik, sains populer maupun genre umum. Mental yang harus dimiliki oleh penulis mungkin sama pada dasarnya dengan mental2 profesi lain.. pun dg profesi sebgai seorang ibu. kuat, tekad membaja, kreatif, baik dalam manajemen, konsisten, berkomiten kuat, daaan lain sebagainya.. Nah untuk bisa kaya gitu? yang jelas terus belajar, berusaha… bikin plan dan targetan yang baik, terukur, dan tentu dibarengi dengan kekuatan mengeksekusi apa2 yg sudah direncanakan.. dan untuk ini.. saya merasa Allah sudah memberikan anugerah modal yang harusya bisa saya optimalkan…

nah seperti yang saya ungkit di paragraf sebelumnya. untuk bisa menjadi apa yang diinginkan ya harus seenggaknya punya plan yang baik dan target yang bisa dicapai. Yang ingin saya  capai dalam kurun waktu kehidupan (lifetime purpose) simply is kehidupan yang barakah, bermanfaat, mendapat cinta ridho Allah atas apapun yang kemudian diberikan ke saya.. (profesi ibu, istri, anak, kakak, ASN, dst). Dan yang ingin saya capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan) adalah optimalnya golden period Naya, kehidupan rumah tangga yang samawa, amanah ASN yang diemban secara optimal, dan lulus S3. Lalu, yang ingin saya capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution) adalah maksimalnya saya menjalani peran sebagai mamah Naya dan istri dari  suami,  saya (mungkin msh dlm status LDR), dpt S3 plus beasiswany ke Inggris tentu hehehe….

 

Menuju Ibu yang Produktif, Fokus pada Kekuatan Siasati Keterbatasan

Menjalani sepekan dalam kondisi dibersamai suami memberikan gambaran kondisi semi real how I should manage my activity.  Intinya si saya harus setrong bingit pake bingit dan kuat dan jago ngatur diri dan aktifitas di rumah. Beneran ya,, namanya jadi seorang istri dan seorang ibu teh memang pekerjaan yang sangat sangat luar biasa to the point that balasan buat yang sukes menjalani peran tersebut adalah surga.

Dikaitkan dengan tulisan saya sebelumnya tentang bagaimana si saya belajar jadi ibu yang handal, pekan ini dikasih tahu fasilitas yang bisa dipake buat menganalisis potensi diri untuk memaksimalkan peran jadi seorang Ibu yang profesional. Karena manusia adalah makhluk tidak sempurna.. adaaa aja kurangnya… dan tidak semua hal bisa diketahui dan dilakukan.. makanya tagline pada judul ini yang juga katanya bisa jadi solusi yaitu “fokus pada kekuatan siasati keterbatasan”.

Firstly, izinkan saya share hasil analisis dari ST30 yang sudah pernah saya lakukan pekan lalu di website temubakat.com.

iin's strength

Personal Branding

Strength Cluster

Potensi Kelemahan saya ialah :
1. ADM – ADMINISTRATOR
2. AMB – AMBASSADOR
3. ARR – ARRANGER
4. DIS – DISTRIBUTOR
5. RES – RESTORER
6. TRE – TREASURY

IIN PARLINA, anda adalah orang yang berani menghadapi orang secara empat mata,keras kepala, berani mengambil alih tanggung jawab , banyak ideanya baik yang belum pernah ada maupun dari pikiran lateralnya , selain memiliki sifat analitis juga banyak idea , senang mengkomunikasi ideanya , suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur , senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain , suka berhubungan dengan orang , baik utk mempengaruhi, bekerjasama atau melayani, dan bertanggung jawab , senang menggabung-gabung kan beberapa teori atau temuan menjadi suatu temuan baru.

Itulah bunyi hasil ST30 yang saya dapatkan. Well yes sebagian besar saya akui kebenarannya misalnya si saya yang paling anti soal administrasi atau soal keuangan. ini yang kemudian menjadi PR besar bagaimana si saya manage keuangan si saya dan keluarga hehhee… so far mah jago sih soal hemat2an tapi untuk manage dalam kondisi overall rada suka gimanaa gitu. Trus bener juga sih soal ide.. misalnya kalo di kerjaan idenya memang suka agak banyak hehhe.. oiya dan satu hal yang paling saya jago kayanya dan ini saya akui adalah how I collect data… seriusan.. jangan tanya kalo soal ngumpulin literatur, jurnal, artikel dst.. hihi… (kalo yang kaya gini mah banyak ya…), tapi sayangnya kurang bisa ngelola kalo udah kekumpul wkkwkw…. Nah tapi ada yang ga benernya juga sih.. si saya katanya seller tapi paling gabisa dan ga suka jualan hehe. designer yess.. journalist juga yess..

Oiya,,, dulu pernah ikut talent mappig juga,.. ini hasilnya:

  1. Relator
  2. Developer
  3. Empathy
  4. Positivity
  5. Connectedness
  6. Learner
  7. Intellection
  8. Input
  9. Communication
  10. Achiever
  11. Analyctical
  12. Futuristic
  13. Ideation
  14. Woo
  15. Focus
  16. Activator
  17. Maximizer
  18. Adaptability
  19. Significance
  20. Restorative
  21. Belief
  22. Strategic
  23. Command
  24. Individualization
  25. Harmony
  26. Arranger
  27. Responsibility
  28. Self-assurance
  29. Consistency
  30. Includer
  31. Discipline
  32. Competition
  33. Deliberative
  34. Context

Keliatan banget si saya kurang disiplin hehhehe…

Oiya. selain soal temubakat, diminta menganalisis kuadran bisasuka juga seperti yang tergambar di bawah ini:

kuadran

Well.. itu piranti-piranti yang bisa digunakan untuk menganalisis diri.. selanjutnya yang penting adalah mem-follow up si analisis ini menjadi landasan yang bisa jadi kekuatan untuk mengoptimalkan peran. Percuma dibikin kalo ga dipake.. intinya mah gitu hehe,.

nah,, si saya juga masih dalam kondisi belajar bagaimana bisa nih si saya mengoptimalkan potensi saya dengan segala keterbatasan yang saya miliki… selalu mencoba berusaha.. tapi ya kembali ke laa hawla wa laa quwwata illa billah.. sungguh segala kekuatan datang dari Allah.. hanya kepadaNya lah semua kembali dan kepadaNya lah saya memohon perlindungan…………………

Belajar menjadi Ibu manager keluarga Handal!!

 

Apa yang kebayang di benak ketika mndengar kalimat ini? Bagi yang menjalani profesi sebagai ibu pasti tahu betapa sulit dan menantangnya menjadi seorang yang mampu memanage dengan baik semua amanah dan kegiatan yang menjadi kewajiban.. baik itu ibu yang bekerja di area domestik maupun yang ibu yang juga bekerja di ranah publik. Ini para ibu yang berada di ranah publik juga harus bisa jago manage aktifitas di domestik juga kan.. karena mau ga mau hihi,  itu kan yang menjadi seorang ibu adalah ibu.

Kalo membicarakan tugas seorang manager.. emangnya apa yang di-manage oleh seorang ibu? Hayoo siapa mau jawab? Wkwkwk… well seorang ibu tak hanya memanage kehidupannya, jadwal aktifitasnya, tapi juga memanage orang-orang terkasihnya,, suami dan anak menjadi sebuah sistem kompleks yang disebut rumah tangga. ga cuman aktifitas diri, tapi juga memikirkan waktu bermain anak, kapan masak dan belanja untuk mempersiapkan asupan terbaik suami dan anak, juga memikirkan bagaimana pengaturan keuangan supaya semuanya tetap in control antara kebutuhan dan keinginan..

Tampak ribet dan kompleks ya? Makanya itulah ibu juga adalah sebuah profesi yang membutuhkan ilmu dan kekuatan. Ilmu untuknya bisa mencari bagaimana memanage semua amanah dan kewajibannya dengan efektif, efisien, dan optimal. Kekuatan untuk stay happy, stay strong, stay calm, stay professional.. kekuatan yang bersumber dari motivasi terkuatnya menjadi seorang ibu.. kekuatan yang diperolehnya dari Allah lewat amalan-amalan yang membuatnya tetap sadar akan peran Allah di atas segalanya,juga dari cinta yang didapatnya dari yang terkasih,, suami dan anak….

Untuk bisa menjadi seorang manager handal? Ya itu tadi,,, ilmunya, juga kekuatannya harus memadai. Profesi ibu adalah sebuah profesi yang menuntut pembelajaran maksimal yang diikuti oleh eksekusi yang harus jago karena kadang realita jauh lebih kompleks daripada teori heheh..it is a never ending learning process.  Coba aja bayangkan, teori ilmu ngedidik bayi 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 6 tahun akan berbeda bukan.. sang ibu harus up to date dengan perkembangan anak dan mengimbanginya dengan respon terbaik untuk memberikan pendidikan dan pengasuhan yang tepat dan maksimal. Well yes as I said in my previous post that Allah ngasih seorang Ibu sebuah amanah menjadi Ibu tentu dengan dibekali natural skill ma keinginan belajar terus yang akan membantu proses si nurturing anak dengan baik? Tapi again, ini si keinginan akan mencari muara pembelajaran untuk membuatnya bisa mengemban amanah secara maksimal (duh banyak redundancy kata maksimal nih wkkwkw)

Nah si saya?

Beneran deh, jadi ibu teh bikin saya juga cukup jungkir balik.. selalu pengen yang terbaik kadang harus nerima kalo ternyata ideal ga bisa teraih hehe.. dan itupun dalam kondisi Allah masih ngasih saya pembelajaran satu satu.. misalnya ini pas MPASI, pengennya mah bisa nurutin jadwal yang sudah direbcanakan…tapi apa daya pas pelaksanaan kadang bikin galau hihi… (ga galau amat sih)… msalnya pas Naya di jadwal makan malah bobo, atau muntah-muntahin alpuket. Sejauh ini masih bisa ngejar buat ngasih MPASI naya langsung sendiri hehe.. tapi gatau ini sampe kapan haha… Nah kemarin-kemarin si saya Allah takdirkan untuk

Intinya si saya masih belajar belajar dan belajar… makanya ikutan IIP juga salah satunya pengen serius belajarnya hehe.

Nah,,, terkait manager lagi.. bahas ini harusnya memang komprehensif sih, karena yang dimanage ga Cuma aktivitas, tapi keuangan dll. Tapi d tulisan ini dipersempit dulu untuk membahas aktifitas aja. Managemen aktifitas dan waktu yang tersedia… paling ngga handal dulu di sini dengan harapan akan bisa handal di aspek-aspek yang lainnya.

Pertama, mau evaluasi dulu selama ini yang menjadi aktivitas rutin saya apa? Mana yang penting mana yang ngga? Mana yang tahu bahwa itu akan memberikan manfaat dan mana yang ngga.. ada juga soalnya,, meski tahu itu ga penting tapi tetep dilakuin hehe.

Tiga aktifitas terpenting saya saat ini adalah: (urutan tidak berdasar prioritas, karena level pentingnya sama)

  1. Ibadah mahdhah… ini yang jadi sumber kuat saya, yang jadi pengikat saya sama Allah, atau juga yang ngikat saya sama Naya juga sama yang di Inggris sana. Meskipun ada amalan yaumian yang jadi target,, in reality meski ada bolong2, tapi tetep diusahakan untuk bisa dilakukan.
  2. Mengasuh dan mendidik Naya: ini termasuk semaksimal mungkin ngasih asupan terbaik ASI dan MPASI, Stimulasi perkembangan kognitif, motorik, sensorik, sosial dll nya Naya dengan media yang ada.
  3. Melaksanakan amanah di ranah publik sebagai seorang perekayasa tingkat muda di BPPT.

Trus itu suaminya gimana? Prioritas dong. Tapi yang disertakan kan Cuma 3 nih.. selain itu di point no 2 mudah2n terakomodasi dalam aspek pendidikan. Maksudnya, melibatkan suami secara maksimal dalam pengasuhan Naya. Well kalo inisih ga diminta juga beliau nya juga sudah turn in sendiri. Lagipula Hihi.. per 2 Maret 2018, samudera dan benua masih memisahkan kami.

Nah tiga aktifitas tidak penting yang saya masih lakukan:

  1. . IG ma FB terutama.. Cuma scroll scroll scroll tapi cuku ngabisin waktu ternyata.
  2. Misalnya lagi butuh sendok silikon.. itu yang namanya scrolling buat cari harga termurah dengan kualitas paling oke ternyata ngabisin waktu. Padahal mah mungkin kalo cuss langsung cek out aja bisa… waktu adalah uang wkwkwk….
  3. Ngobrol di kantor yang ga ada manfaatnya.

Sebenarnya banyak habisnya di 2 point paling pertama sih..so far alhamdulillah masih kejaga selain ngelakuim 2 point itu. Soalnya kalo no 3 mah jarang juga sih karena obrolan biasanya ada aja manfaatnya.. haha.. (alhamdulillah banget ga suka nonton hahaha)

Ada juga aktifitas penting yang nyita waktu nih.. misalnya bersihin botol asi.. makanya seneng sebenarnya pake kantong asi, soalnya waktu nyuci bisa dipake maen sama naya. Tapi kan ga boleh terlalu ngandelin kantong asi juga tho.. fifty fifty deh.. sama beres-beres, nyuci setrika. Kalo masak sih biasanya yang cepet2 aja. Kalo ga sempet mau gamau beli deh hehehe.

Nah si 2 point tidak penting ini nih mudah2an ke depannya alokasi waktunya bisa dipake buat yang penting yang lainnya.

Satu point yang mau saya sorot soal dinamika adalah,, yang namanya manusia ya kehidupannya penuh dinamika. Ini si saya sekarang lagi MPASI di menu tunggal… dengan kondisi suami di Inggris.. nah.. per saya nulis ini,suami saya lagi terbang dari Londong menuju Jakarta dalam rangka pengurusan visanya. Hihi…. tentunya aktifitasnya harus menyesuaikan kalo suami udah di sini lagi..ya meskipun Cuma sebentar…dan Ummi ceunah katanya mau pulang hihi.. jadilah sebulan ini adalah miniatur my real life.. (bukan real life 100% karena suami kan masih belm beres s3 nya,, nanti kalo udah beneran balik dr UK, kembali ke reallifenya sebagai dosen baru deh)

Tapi ga ada salahnya ini si saya jadi bikin jadwal buat sebulan ke depan. Abis sebulan kayanya ganti hehehe…

03.00-05.00 QL, nyiapin makan dan MPASI naya. Shalat shubuh, mandi,

06.00-07.00 siap-siap mandi, nyiapin sarapan suami ma bekel makan, nyimpen mpasi naya di kulkas

07.00-07.30 berangkat berjuang (suami dan saya sepakat ga pake kata “kerja” hehehe)

07.30-11.30 berjuang

11.30-12.45 pulang ke rumah ngasih MPASI, ASI,

12.45 13.10 berangkat lagi

16.15 pulang

16.30 masukin asip ke kulkas, beresin botol dot, nyiapin snack MPASI Naya, ngasih MPASI,

17.00 Masak makan malam

18.00-19.00 shalat maghrib, isa, tilawah bareng Naya atau ngobrol ma suami

19.00-20.00 makan malam..

20.00 me time.. baca buku tentang pendidikan atau sejenisnya

20.30 bersihin dot susu dan ngelapin ampe kering.

21.00 istirahat

Beres-beres, nyuci, setrika, belanja akan ngambil waktu di weekend ajah

 

Manusia Cuma bisa berencana… sianya ya Allah yang Maha Berkehendak. Tapi stick dulu cobain plan ini.. ^___^ moga istiqamah