Pendahulian Fotobioreaktor

Perubahan iklim yang telah menjadi isu berbagai belahan dunia telah menghasilkan berbagai aksi yang bersifat teknis berupa aksi teknologi mitigasi dan adaptasi dan juga aksi yang bersifat politis seperti halnya pembentukan Climate Technology Centre atau yang diterjemahkan ke dalam bentuk Pusat Riset Teknologi Perubahan Iklim yang akan menjadi sebuah pusat transfer teknologi antara Negara maju dengan Negara berkembang terkait dengan teknologi perubahan iklim termasuk di dalamnya teknologi mitigasi dan adaptasi.

Salah satu teknologi mitigasi yang cukup potensial dalam pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) adalah penggunaan biomassa berupa mikroalga yang digunakan dalam Photo-bioreactor (Fotobioreaktor/FBR) yang berfungsi sebagai Biological Carbon Capture Storage (BCCS). Dengan menggunakan teknologi FBR, mikroalga dapat digunakan untuk mengurangi emisi dengan menangkap CO2 melalui proses fotosintesis kemudian biomassa tersebut lebih lanjut dapat diolah menjadi sumber bahan bakar terbarukan biodiesel yang juga dapat mensubstitusi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi GRK.

Perkembangan teknologi FBR demikian pesat dan menyimpan potensi yang cukup besar, apalagi dengan kondisi Negara Indonesia yang merupakan Negara maritime dan tropis yang juga didukung oleh melimpahnya jenis mikroalga yang dapat digunakan. Apalagi, jika teknologi ini didukung oleh implementasi teknologi MRV (Measurable, Reportable, Verifiable).