Monthly Archives: February 2016
Menolong Agama Allah
Pagi ini alhamdulillah, dikasih kesempatan Allah untuk masih memiliki berbagai kenikmatan, serta masih punya kesempatan untuk berpikir tentang kehidupan si saya yang officially menua day by day hehehe. So, I found this video from Dr. Zakir Naik about how he has amazing memory to remember so many thing including Al Quran. But it is not what I want to say or think here because you can see the video by yourself (ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=1HfLilX-oJA).
The first answer he gave in that video was this ayat: “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang bisa mengalahkanmu. Jika Allah membiarkanmu, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu selain dari Allah. Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (Quran surat Ali Imran ayat 160)
But then, this Ayat reminds me on this ayat:
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya : “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang Read the rest of this entry
Halaqah Tahsin for Indonesian Youth ^_^
Subhanallah walhamdulillah. Nothing proper that can express my gratitude for the chance that Allah gives to me. Because it is beyond the way I expect, beyond the happiness that fulfilling my heart now. It is just because Allah chooses this way and I am sooo happpyyy about that.
I started this activity with Teh Arin and Alm Mba Herma by performing the halaqah that is discussing the basic thing in our life. I remembered the first topic I presented was about the ways we interacted with Quran. But then when Ramadhan comes, we switched the halaqah into tadarus Quran. So, we have a session every day to read Quran. Each of participants has 4 minutes or so to read Quran for 1 hour every morning from 7 to 8am. In the end we cannot khatam, only 15 juz that we finished. But it was a wonderful time I have with those wonderful children (I think I will write this tadarus thing separately later).
Observing that Tadarus program has been successfully performed and increased the enthusiasms Read the rest of this entry
Allah akan menuntunmu
Banyak banget hal yang pengen dituliskan namun waktu yang dimiliki terbatas banget. Bukan apa-apa, tapi ini jadwal pra-defense yang akan menentukan si saya lulus Mei atau ngga udah hampir ada di depan mata… dan sekarang si saya lagi memperjuangkannya. Udah ga bisa ngejar odop one day one post tapi ya sudahlah karena juga tulis menulis ini memang tujuan awalnya lebih ke kepuasan pribadi.. Tapi sebenarnya isi kepalanya lagi banyak banget yang mau ditumpahkan.. termasuk di antaranya adalah refleksi diri mengenai beberapa kejadian yang terjadi akhir-akhir ini yang menimpa salah seorang saudari di asrama dulu.. yang lainnya adalah notulensi kajian yang iin dapatkan onlen dr yutub, serta notulensi halaqah terakhir yang sangat menarik tentang bagaimana menjadi pejuang pena.
But di balik menumpuknya tulisan-tulisan itu di kepala, ini yang urgen banget pengen ditumpahkan adalah tentang bagaimana Allah mengabulkan doa orang-orang yang memohon petunjuk..
Akhir-akhir ini banyak melihat meme di instagram yang bertajukan perubahan. Misalnya satu yang berbunyi “Berubah menjadi lebih baik itu adalah mengenal Allah lebih dekat”, dst. Ada banyak heheh.. instagram iin sekarang memang lagi banyak follow akun-akun sejenis itu, jadi agak bertebaran di hp yang membuat saya makin nyaman ga pegang FB hehehe. Well, hp yang selalu saya bawa ke kampus cuma punya 2 sosmed: instagram dan wordpress.. so FB ga pernah dibuka di HP dan itu pun sekarang udah deaktifasi, ga tau akan tahan berapa lama si saya deact ahahha.
Oke balik ke laptop. Jadi begini, salah satu resolusi si saya di tahun 2016 adalah Read the rest of this entry
menatap nanar layar kelap kelip (sebuah puisi tentang bakteri)
Menatap nanar ku terpaku tak bergeming
dalam kelap kelip layar digital yang menampilkan keindahan sebuah fenomena alam
yang coba kugubah dan kuartikan menjadi suatu penjelasan-penjelasan yang sekiranya dapat membawa manfaat bagi peradaban..
menatap nanar ku tediam terhenyak merenung
mencoba memperkerjakan isi kepala untuk mencoba mengerti apa yang terjadi
mencoba memahami dan mencari apa yang ingin Allah ajarkan padaku melalui kurva-kurva ini
menatap nanar ku terdiam mencari segala kemungkinan yang ada
akan beberapa noktah yang tidak kuduga sebelumnya…
mengapa mereka begitu mengapa tidak seperti ini
hal itu yang menari-nari di sudut kepalaku
menatap nanar ku dibuat
mengenang apakah ada yang salah yang telah kuperbuat
sehingga mereka tidak mau bekerja seperti yang kuimpikan
sehingga rasa ragu ini menyergap hatiku
apakah aku akan bisa pulang tepat waktu
ada suara suara dalam kepalaku untuk mengatakan “alatnya yang salah-alatnya yang salah”
Tapi dibalik tatapan kosongku menatap pixelpixel itu kelap-kelip
aku tahu Allah selalu tahu yang terbaik
Allah selalu tahu yang terbaik..
pasti ada hikmah di balik kurva-kurva warna warni itu
yang menyatakan betapa kerasnya mereka bekerja di dalam sana
demi seonggok buku bernama tesis dan secercah pengetahuan yang akan kubawa ke tanah air
wahai bakteri-bakteri ku
telah banyak orang pintar di muka bumi ini bekerja dan mempelajari betapa kompleksnya engkau
Betapa tidak terduganya para perilakumu
Betapa luar biasa pekerjaanmu…
ada teori di kepalaku tentang bagaimana kalian bekerja tangguh…
dan aku sangat berharap teori yang kugubah syahdu untuk kalian akan meluluhkan hati kalian untuk bekerja sesuai asaku…
kumohon… jika memang kalian tidak mau… hanya Allah saja tempat kuberharap untuk memberikan petunjuk berupa penjelasan itu…
kumohon..
(btw geli2 sendiri bikin puisi tentang biogas consortium bacteria yang lagi si saya pekerjakan di dalam respirometer. Pagi ini agak terhenyak karena di hari ke 6, beberapa datanya masih belum sesuai dengan harapan)
Alhamdulillah eureka ^_^
Hihi.. Alhamdulillah. I remembered my professor once said that the parameter I proposed has not yet been explored before. At that time i said that only because of the literature review i have done. And today it seems I found the reason from the calculation why this matter. Now, just trying to prove it experimentally.. ^_^
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pintar, Maha Mengetahui Segala sesuatu dan Maha Pemberi Petunjuk.
Semangaaaaaaat iiiiiiiin
Dua pekan tanpa whatsApp
Sekitar 2 pekan yang lalu, si saya memutuskan untuk meng-uninstal WhatsApp dari hape. Judul alasannya memang udah jarang banget muncul di grup karena sebagian besar penggunaan wa ini memang didominasi oleh grup. Komunikasi pm antara temen sudah jarang menggunakan aplikasi ini, jadi mayoritas adalah percakapan grup. Dan somehow, karena saya cuma buka was ap setelah pulang dr kampus jadi kadang juga agak susah catch up dengan percakapan yang sedang berlangsung.
Jadi akhirnya di uninstall deh ^_^. Efeknya agak mirip dengan ketika memang tidak akses fb cuma tidak sesignifikan jauh2an dr fb hehehe..Jauh2an dari FB lebih bikin adem hati. Bukan berarti wa atau fb memberikan efek negatif dalam hidup iin, tapi ada saat2 di mana ga akses malah bikin adem hati. Tadinya akan uninstall seterusnya, but sekitar sepekan setelahnya si saya install lagi. Hanya berselang 20 menit diuninstall lagi hihihi..
Jadi inget tausiyah ustad salim a fillah bahwa ada hal2 yang jika dilakukan terlalu sering maka akan menimbulkan efek yang kurang baik. Beliau sih sebenarnya menyampaikan contoh makan di tempat mertua, hehehe.. katanya kalo keseringan nanti malah ga bagus wkwkkw.. (video tausiyah ini akan iin upload later ^_^ dengan kisah yang mau iin share hehehe).
Akhirnya, hari ini memutuskan install lagi, karena memang nampaknya harus melakukan kontak lagi d beberapa grup hehehe.. termasuk mencari info tentang siapa direktur PTL yang baru untuk melaporkan update research di sini. Bisa liat email sih, tapi was ap grup PTL adalah yg plg update.
Tapi mungkin akan uninstall lagi hihi.. let see..