Monthly Archives: October 2017

Kecemplung di Komunitas ODOP kecemplung bersama ibu2 keren seIndonesia

Saya tidak pernah menyangka bahwa pembicaraan saya dengan afina (ukhtifillah seperjuangan d kampus gajah dulu) akan membawa saya pada komunitas yang lebih serius. Saya memang hobi menulis meskipun kadang isinya ga jelas atau ga penting. Tapi emang nulis teh jadi trauma healing kalo lagi galau.

Well jadilah saya seriusan masuk komunitas odop atau one day one post yaitu komunitas ibu2 yang berkomitmen utk nulis satu hari satu postingan.. meskipun pada kenyataannya banyak yang ga bisa menuhin termasuk si saya. Heheheh… pertamanya masuk di grup FB aja, tapi ternyata pada bulan pertama saya berhasil diikutkan di kelas whatsapp nya.

Pertamanya ngerasa ga terlalu gimana banget sama kelas wa nya.. traffic dan aktifitasnya memang dikatakan aktif banget jika dibandingkan dengan wag yang lain. Dan not that interested at first. Dan ketika frekuensi saya menulis berkurang dan akhirnya didepak dari wag saya ga terlalu berpikir banyak.. ya udah.. sebisanya aja posting.. gitu pikir saya.

Tapi kemudian hal ini berubah. ntah kenapa saya semangat lagi nulis dan semangat nyetor yang berujung pada ditariknya kembali saya ke wag odop. dan jreng jreng jreng subhanallah banget deh sama ilmu yang dishare di sana. ada kulwap2 penuh makna yang menjadikan disuksi yang ada di grup menjadi sedemikian berkualitas (meskipun saya again adalah silent reader haha). dari 2 bulan ini saya seriusan dan meniatkan ikut 3 kulwap yang keren abis di mana anggota grupnya adalah ibu2 keren pembelajar dari berbagai area di seluruh Indonesia. Belum lagi narasumber yang berkualitas yang keren dan ga tanggung2 dalam sharing ilmu yang mereka miliki.

Adapun Kegiatan yang dilakukan di wag ini adalah:
Rabu : Rabu Berbagi Ilmu (sharing dari teman-teman kita di grup untuk saling mengenal lebih dekat)
Jumat : Bedah Buku bersama Penulis (kita akan mengundang penulis untuk berbagi di grup)

wag ini memang hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah rajin menyetor sepanjang sesi 1 dan 2 di grup #ODOPfor99days. Ada 4 deret  klasifikasi peserta wag
– deret pertama (yang setorannya 5 kali atau lebih per minggu),
– deret kedua (yang setorannya rata-rata 3-4 kali per minggu),
– deret ketiga (yang setorannya 1-2 kali per minggu), dan
– deret festival (yang setornya bolong-bolong).

dan bisa ketebak kan.. saya masuk deret ketiga hahahah…

Belakangan saya tahu bahwa ternyata ODOP ini adalah bagian dari IIP (Instititut Ibu Profesional) yang saya mulai tertarik untuk mengikutinya. Sayangnya udah daftar tapi gatahu sampe sekarang gmana kelanjutannya karena ga ada notifikasi apapun..

Pembelajaran pendidikan anak dari mamah dan 12 anaknya

Seperti yang pernah ditulis sebelumnya ke lahiran Naya di Serpong merubah rencana cuti yang asalnya akan full di cianjur saja menjadi cilegon dan cianjur. Hal ini menyebabkan si saya berkesempatan berguru kepada mamah mertua bagaimana caranya mengurus bayi. Tidak hanya itu mungkin ini juga menjadi kesempatan saya tinggal d rumah mamah dan abah  dalam waktu yang paling lama. Rekor sebelumnya 2 pekan pas ramadhan-lebaran kemarin. Dan kini sudah hampir 3 pekan di sini dan banyak sekali hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan.

masjid tepat seberang rumah

jadi di sini saya menyimak mengobservasi dengan seksama bagaimana mertua saya dealing with all of their children. Mulai dari yang usianya paling muda yakni 3 tahun sampe kepada suami saya yang usianya 30 tahun. keterpautan ini menggambarkan saya tahapan dan milestone perkembangan anak karena saya kira 12 orang anak mamah cukup menggambarkan perwakilan usia dengan segala challenges nya.

Anak mamah-abah yang terdiri dari 12 orang ini terdiri dari 1 orang balita (3 tahun yo), 5 tahun (kelas 0 besar, tahun depan SD), 2 orang kembar SD kelas 3, 1 orang SMP kelas 2, 1 orang SMU kelas 1, 1 orang lulusan SMU yang mengabdi di pesantren (lagi nunggu program kuliah), 1 orang kuliah semester 5, 1 orang baru lulus kuliah, 3 orang sudah bekerja. Buat saya ini gambaran milestone perwakilan “masa usia” yang lengkap ^__^ di mana si saya bisa belajar bagaimana mertua saya menghandle semua anak dalam 1 masa dengan perwakilan period seperti itu. But kalo boleh jujur bilang si saya kagum dan amazed on how mamah handle semua anaknya.. kebayang ga sih 12 orang dengan kebutuhan yang berbeda..keberadaan mereka juga menggambarkan fasa2 yang tentu sudah saya lewati yang otomatis ngasih perbandingan on how I was at that age untuk melihat perkembangan zaman juga yang masih akan terus berkembang.

Misalnya bagaimana saya dulu waktu usia 3 tahun dan bagaimana Nisa di usia 3 tahun dan bagaimana mamah meng-handle Nisa yang usianya 3 tahun. begitulah mekanisme yang otomatis bekerja di otak saya. untuk yang ini saya ngeliat bahwa inilah fasa terdekat yang akan saya jalani bersama Naya. Naya yang imut dan lucu ini akan masih imut di usianya yang 3 tahun namun dengan kompleksitas yang lebih besar lagi tentunya… udah punya keinginan sendiri, wara-wiri ke sana kemari, sudah mulai terlihat kecerdasan yang cukup menonjol di mana yang tentunya akan berkembang lagi dan lagi..

Atau bagaimana saya melihat perkembangan anak SD, SMP, dan SMA zaman sekarang melalui 4 orang adik ipar saya. PR banget lah bagaimana digital era memiliki pengaruh yang teramat sangat signifikan dalam perkembangan anak dan bagaimana mengelolanya,.

Tentu akan banyak perbedaan signifikan antara bagaimana saya membesarkan Naya dan mungkin adik2nya dengan bagaimana mamah-abah manage to raise their children since satu fasa mereka mah levelnya ngadepin 12, hihi… gaya didik juga background perkembangan saya dan suami juga dll.. tapi atleast si saya bisa ngelihat bagaimana kemungkinan suami saya akan menerapkan pola pendidikan kepada anak2nya nanti dengan mungkin penyesuian2 yang ada (misal karena si saya bekerja juga) dan bagaimana pola pikir saya di-combine dengan pola pikir suami akan menjadi faktor yang jelas menentukan perkembangan Naya dan adik2nya ^__^

Tapi general conclusion saya adalah orang tua adalah manusia, tempat salah tempat lupa, tiada yang sempurna. Tapi menjadi orang tua adalah pembelajaran seumur hidup yang ngaruh pada perkembangan diri pribadi juga pada anak yang dididik. dan ini yang utama… semua adalah milik Allah, titipan Allah semata… harus dijaga sebaik mungkin tapi penjagaan terbaik selalu dari Allah… jadi jangan pernah lepas ikatan ini dari Allah… selalu berserah diri dan memohon yang terbaik.. memohon pilihan2 tindakan terbaik yang akan dilakukan terhadap anak.

intinya subhanallah, walhamdulillah wa laa ilaa ha illallah wallahu akbar… Maha Besar Allah yang memberikan gambaran2 dan petunjuk dan semoga si saya dan keluarga termasuk golongan orang shalih dan bersyukur, tawakkal dan berserah diri… serta selalu melakukan upaya terbaik atas titipan amanah yang diberikan..