Blog Archives

Sebuah Diskusi Hangat Penuh Hikmah

Sebuah diskusi hangat….
Sebuah diskusi hangat telah menjadi suatu sarana belajar dan pengingat bagi seorang Iin Parlina sekaligus juga menjadi sarana memperkuat prinsip yang selama ini dipegangnya. Tidak hanya itu ada banyak lintasan kesadaran yang bersarang di kepalanya yang semoga berujung pada sebuah follow up yang sedemikain baiknya sehingga diskusi ini benar-benar membawa barokah dan perbaikan signifikan bagi dirinya.

Bermula dari aktifitas memakan papaya California bersama antara si aku dan sang pendengar yang kemudian berlanjut pada pembahasan mengapa dalam hal papaya saja, Indonesia lagi-lagi harus mengalami kekalahan dalam keunggulan produk local-nya.. papaya gitu loooo…

Diskusi berlanjut pada pembahasan mengenai teknologi pertanian Indonesia, yang kemudian dilanjutkan oleh pembahasan tentang hal yang disampaikan oleh Prof. Emil Salim dan Prof. Hasroel Thayyeb yang pernah dihadiri oleh salah seorang peserta diskusi (that is me). Yang dinyatakan dengan kalimat senada dengan “di Indonesia ini orang pintar banyak, namun ada yang mendedikasikan kepintarannya dengan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat dan ada yang menjadi menjual kepintarannya untuk kepentingan golongan”. Kalimat kontroversial ini yang kemudian mengarahkan diskusi lebih jauh dan jauuuh lagi membawa sedikit perdebatan tentang konsepsi filosofis dan fakta-fakta.
Sebenarnya, versi asli dari kalimat yang diungkapkan dalam acara bersama Prof Emil Salim dkk adalah “di Indonesia, kaum intelek itu ada 2 macam, satu disebut sebagai pekerja otak yang menjual otaknya kepada swasta dan satu lagi adalah social conscious yang menyadarkan kemampuan otaknya pada kondisi social yang ada di lingkungannya. Orang tipe kedua biasanya memiliki hati nurani dalam hal penggunaan kemampuan berpikirnya”.

Naaah yang salah adalah penyampaian pernyataan asli yang diinterpretasikan oleh si aku (seperti yang tercantum pada bagian di atas). Ga salah salah amat sih mungkin, tapi ruarr biasa kesalahan in I menggali sedemikian banyak pemikiran dan argumentasi. Si aku ini kemudian menyampaikan bahwa ketika meng-interpretasikan kalimat Pak Profesor, dia teringat dengan perbandingan kondisi antara dirinya dan teman2nya yang bekerja di swasta (pake nyebut merk lagi, tapi merknya ga disebut ya). Naah yang dimaksud oleh si aku adalah tentang porsi pemikiran dan penggunaan kapasitas otak yang secara langsung ditujukan untuk kepentingan masyarakat di mana mungkin pekerja swasta memiliki porsi memikirkan “kepentingan masyarakat” yang lebih sedikit dari yang bukan pekerja swasta.. Ambiguisme ini sebenarnya terjadi tanpa merendahkan sedikit pun porsi para pekerja swasta dan justru meninggikan para pegawai Negara.. sungguh!!! (atau mungkin penyampaiannya yang kurang ok jadi weeeh mungkin interpretasi sang pendengar mungkin seolah-olah si aku menganggap para pegawai swasta tidak lebih baik. Duh, kalo iya teh meni Read the rest of this entry

Menggagas Pembangunan Integratif Sosial Ekonomi dalam Konteks Penguatan Pembangunan Lingkungan Hidup Indonesia

Hasil diskusi “Menggagas Pembangunan Integratif Sosial Ekonomi dalam Konteks Penguatan Pembangunan Lingkungan Hidup Indonesia”

(sebuah review MP3EI dilihat dari aspek lingkungan dan sosial)

Hotel Borobudur, Kamis, 31 Mei 2012

Bersama: Prof. Dr Emil Salim, Dr. M. Hasroel Thayeb, APU., Prof. Ir. Surna Tjahja Djajadiningrat

Indonesia adalah Negara berkembang yang membutuhkan pembangunan di berbagai aspek kehidupan. Pembangunan yang telah dimulai sejak masa kemerdekaan hingga kini terus mengalami perubahan dari segi konsep maupun output, mulai dari konsep repelita hingga kini MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Namun, pembangunan yang telah ada masih banyak menyisakan PR karena masih banyak masalah yang dihadapi bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya adalah aspek lingkungan dan social yang masih belum jadi perhatian sehingga terjadi kerusakan alam di mana-mana sementara pembangunan social masyarakat juga tidak imbang dengan adanya pembangunan fisik. Selain itu masalah yang lain adalah adanya kesenjangan pembangunan antara satu wilayah dengan wilayah di seluruh bagian Indonesia, terutama Indonesia Timur. Hal ini menjadi titik evaluasi bagi konsep pembangunan yang sekarang sedang dicanangkan, termasuk konsep MP3EI yang mulai dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden SBY.

Kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan (mampan/sustainable) dan memperhatikan aspek pembangunan social masyarakat tanpa destruksi lingkungan kini telah disadari oleh banyak pihak. Oleh karena itu menjadi hal yang sangat penting evaluasi MP3EI ditinjau dari 3 sudut pandang yakni social dan lingkungan. Lagipula kini telah terjadi pergeseran pemahaman bahwa indicator kemajuan suatu bangsa tidak lagi dilihat dari GDP melainkan well-being indicator yang tak hanya menekankan aspek ekonomi semata melainkan juga aspek perhatian terhadap lingkungan dan social masyarakat.

Karakteristik Indonesia yang luar biasa tidak ada duanya telah menjadikan Indonesia sebagai negeri yang memiliki potensi yang sangat banyak, ntah itu dilihat dari segi sumber daya alam baik darat maupun lautan, sumber daya manusia yang melimpah yang menjadi modal dalam industri padat karya, dan masih banyak lagi potensi yang lainnya. (ketiga pembicara menyampaikan dengan sangat baik dan inspiratif bagaimana istimewanya Indonesia)

Bapak Prof Dr Emil Salim menyatakan konsep pembangunan nusantara dengan nama Read the rest of this entry

Allah Maha Adil

Allah Maha Adil….

Kau tahu… negeri Indonesia yang keindahannya sangat terkenal ke seluruh penjuru dunia, yang kekayaan alamnya membuat berbagai negara di jagad raya iri kepadanya. Bahkan negeri Singapura yang berada di dekatnya, akan merasa sesak nafas ketika hutan Indonesia terkena huru hara. Bahkan negara negara barat yang nun jauh di sana merasa begitu kawatir kondisi Indonesia sehingga mereka menerapkan berbagai strategi canggih untuk membuat Indonesia bisa tunduk kepada mereka. Skenario impor garam, skenario impor teknologi, spare part berbagai alat kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Betapa penting peran Indonesia di tataran dunia, Betapa luar biasa potensi yang dimilikinya ntah itu kekayaan alam maupun jumlah manusia Indonesia yang memang sangat melimpah yang menjadi potensi pasar yang akan sangat menguntungkan.

Negeri yang menjadi mahligai katulistiwa dengan segala keindahannya ternyata menyimpan banyak duka. Kekayaan alam tinggallah kekayaan saja, bahkan rakyat negeri sendiri tak bisa mengolah dan menikmatinya secara optimal. Rakyat Pulau Timpang yang harus mempertaruhkan nyawa untuk menyambung nyawa kadang hanya bisa meraih penghasilan Rp, 5000 setiap harinya, bahkan bisa sampai tidak makan sama sekali. Kekayaan alam yang ada kemudian dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan sebagian orang-orang yang berkuasa.

Negeri yang menjadi ratna mutu manikam ini banyak menyimpan pilu. Sebagian orang memiliki penghasilan berpuluh-puluh juta, sementara di sisi lain, bahkan banyak yang sepeser pun tak bisa diraihnya. Oke-lah salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kualitas sumber daya manusia. Mungkin memang beda penghasilan seseorang yang mendapat gelar master dengan masyarakat kecil yang bahkan sekolah pun tidak pernah. Namun, ada faktor penting lain Read the rest of this entry

Pengembangan Biogas dari Limbah Industri Tahu untuk Mendukung Desa Mandiri Energi Dan Mitigasi Gas Rumah Kaca

Masalah perubahan iklim yang disebabkan oleh kian bertambahnya emisi gas rumah kaca yang sudah melebihi batas ambang dan daya dukung lingkungan kini menjadi masalah bersama yang dihadapi oleh warga di seluruh dunia. Mengingat Indonesia memiliki tingkat vulnerabilitas yang cukup tinggi terhadap dampak perubahan iklim disebabkan oleh kondisi geografis dan sosiologis, maka harus ada aksi nyata yang mampu mencegah pertambahan emisi gas rumah kaca di Indoensia. Dan untuk hal ini, terdapat berbagai sector dan potensi yang dapat ditilik sebagai kesempatan untuk mereduksi gas rumah kaca. Misalnya dalam sector pengolahan limbah. Sebagaimana kita ketahui bahwa pengolahan limbah industry di Indonesia memiliki profil yang tidak terlalu baik. Masih banyak permasalahan lingkungan seperti pencemaran, penurunan kualitas kesehatan lingkungan dan masyarakat yang ditimbulkan oleh kurang baiknya kualitas penanganan limbah di Indonesia. Padahal selain berdampak pada kesehatan lingkungan dan manusia itu sendiri, dalam konteks dampak dalam periode jangka panjang, emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan dapat menjadi momok yang cukup menakutkan. Dengan demikian, sudah jelas bagi kita semua, penanganan limbah industry menjadi satu hal yang perlu diperhatikan.

Dalam konteks lingkungan atau yang lebih luas, selain masalah limbah, Indonesia juga memilki masalah energy yang juga menjadi masalah yang juga harus ada solusinya. Energy Indonesia  yang masih sangat bergantung pada sumber energy tidak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang juga mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian ESDM pada tahun 2009 rata-rata produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 963.269 barel per hari (bph), sedangkan menurut laporan BP Migas produksi minyak secara nasional pada tahun 2010 hanya naik pada kisaran 965.000 bph. Artinya terdapat angka kenaikan hanya 1.731 bph. Selain itu pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri, dan informasi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan energi. Ketimpangan antara tingkat produksi dan konsumsi energi tersebut berakibat pada terjadinya indikasi krisis energi skala nasional.

Produksi energi nasional yang masih bertumpu pada Read the rest of this entry

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

SEJARAH BERDIRINYA BPPT

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.

Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28-Januari-1974.

Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5-Januari-1974, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina.

Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978.Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.

TUGAS POKOK

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

FUNGSI

  • Pengkajian & penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
  • Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT.
  • Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina alih teknologi.
  • Penyelenggaraan pembinaan & pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi & tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan & rumah tangga.

WEWENANG

  • Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
  • Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
  • Penetapan sistem informasi di bidangnya.

Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: Read the rest of this entry

Berbicara Tentang Nasionalisme Seorang Iin Parlina

Alhamdulillah, akhirnya punya kesempatan menangkap isi kepala yang sering muncul namun kadang keburu hilang ketika menuliskannya. Dan akhirnya, kini aku bisa mencurahkan isi kepalaku dan mencoba merekam jejak sinyal sinyal otakku, mencoba menerjemahkannya ke dalam langkah-langkah kongkrit dan mencoba menularkannya (jika ini memang baik) sehingga terbentuk pikiran-pikiran yang bisa mentrigger orang lain untuk memikirkan atau justru menginspirasi orang lain untuk melakukan hal lebih. Namun tetap, tujuan terpublishnya tulisan ini adalah tidak lain karena mencoba menangkap sekecil apapun kesempatan yang kumiliki untuk bisa jadi rahmatan lil ‘alamiin. Dan terutama juga adalah sebagai dokumentasi pribadi yang berfungsi sebagai pengingat dan perekam jejak akan sebuah semangat yang membara dalam dada dan sekaligus juga latihan sebagai seorang pejuang dakwah yang berjuang melalui PENA.

Heu.. cukup introduksinya.. lanjut ke permaslahan aah..

Jadi begini, ada hal yang sangat kusyukuri ketika aku masuk ke dalam ranah birokrasi. Sekali lagi Allah membuktikan bahwa Dialah SEBAIK-BAIK PEMBUAT KEPUTUSAN.. haha.. meskipun di awal aku harus merasa sedih berpisah dari Bandung dan segala tetek bengeknya (asrama salman, etos bandung, mata salman, salman, ITB, lingkaran cahayaku di bandung, dan tentunya lain sebagainya), meskipun sempet iri dengan teman-teman yang diberikan kesempatan melanjutkan jenjang sekolah ke tahap yang lebih tinggi (Master: red) namun kini Read the rest of this entry