Monthly Archives: February 2015

stay focused

Sebagai seorang yang sangat mudah bosen dan sangat mudah ter-distract… 2 terapi ini sangat membantu, terutama yang opsi 2.. saya enjoy banget nanam2 pohon ampe jadi hutan hahaha….

1. di komputer pake extension stay focused. bisa nyegah kita buka fb untuk waktu yang kita tentukan..
https://chrome.google.com/…/laankejkbhbdhmipfmgcngdelah…

2. di hape pake aplikasi forest stay focus.. seru.. jadi jedanya 30 mnit untuk nanam pohon. jadi kalo kita udah nanam seed nya. trus kalo kita meninggalkan layarnya karena buka FB atau was ap atu game, maka si pohon akan mati… makin banyak pohonnya makin bagus. ini aplikasinya:http://www.forestapp.cc/

Last snow in this season…

the last snow at WSU

Tidak melakukan kesalahan yang sama

Konsep sederhana “tidak melakukan kesalahan yang sama” ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Nampak simple, tapi pengaruhnya sebenarnya cukup signifikan. Apa pasal?

Kemampuan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama bisa berarti:

  1. Belajar dari kesalahan yang ada dan mendapatkan hikmah darinya
  2. Menghindarkan diri dari terjebak di lubang yang sama
  3. Progresif dalam kehidupan karena artinya kita “move on” dan berubah kea rah lebih baik.

Dalam hadits Rasulullah SAW, disebutkan bahwa seseorang yang memiliki hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, sementara orang yang memiliki hari ini kurang lebih sama dengan kemarin adalah orang yangmerugi, yang paling parah adalah ketika seseorang memiliki hari yang tidak lebih baik dibandingkan hari kemarin, maka dia adalah orang yang celaka.

mistake 2

Dikaitkan dengan hadits ini, terlihat bahwa Islam adalah agama yang menjungjung tinggi progresifitas dan perbaikan menuju ke arah positif. Inget kisah tentang 1 orang alim agama yang meninggal suul khatimah dan satu orang pendosa yang meninggal dengan husnul khatimah.. penilaian at the end point. Sekilas Nampak tidak adil? Benarkah? Sesungguhnya tidak, karena pada dasarnya perhitungan kebaikan dan keburukan seseorang akan diperhitungkan seadil-adilnya oleh Dzat Yang Maha Adil. Hanya saja penekannannya di sini adalah bahwa usaha seseorang untuk istiqamah dalam perubahan untuk kebaikan adalah usaha yang sangat besar.. bagaimana menjaga bahwa di ujung kehidupan, kita bisa tetap bersih.. karena konsep rahasia kematian adalah konsep yang terintegrasi dengan hal ini.

Kaitannya dengan konsep keimanan pada hakikatnya memiliki karakter naik dan turun.. well yes. Si saya sendiri juga sedang struggling dengan itu. Ini proses perjuangan sepanjang hayat yang dialami oleh semua orang nampaknya mah. Dengan karakter iman yang naik dan turun, kita berjuang untuk selalu berada dalam gradient pertambahan dan bukan sebaliknya. Caranya? Konsepnya jelas! Kebaikan akan menarik kebaikan lainnya dan maksiat akan menarik maksiat yang lainnya. Rantainya akan terhenti ketika ada force major di tengahnya. Maksudnya apa? Ketika kita melakukan sebuah kebaikan, hati kita akan terdorong untuk melakukan kebaikan yang lainnya. Begitu juga dengan maksiat. Satu maksiat akan menarik kemaksiatan yang lain.. Bohong misalnya, satu kebohongan akan menarik kebohongan yang lainnya. Cara memutuskan rantai ini bagaimana? Energy yang cukup untuk berbalik dan melakukan hal sebaliknya. Aktifitas berbalik ini sayangnya juga berlaku untuk kedua konsep. Kalo misalnya lagi nyaman ibadah, trus tiba2 ada iseng ngelakuin hal kecil yang ga diperbolehkan, ya udah deh, kalo ga segera dihentikan, maka maksiat kecil itu akan menarik maksiat2 yang lainnya.

So, mempertahankan diri pada gradient positif dalam kebaikan ini adalah yang kita jalankan sampai penghujung hayat kita. Jika sempet berbalik arah, maka sebaiknya berhenti dan melakukan taubat.

Pembelajaran terhadap kesalahan yang dilakukan hari ini untuk tidak dilakukan kembali esok harinya adalah sesuatu yang besar. Besar dalam effort untuk melakukannya, butuh tekad dan komitmen yang dahsyat, juga besar dalam efeknya. Karena apa? Karena itu berarti kita bisa melepaskan diri dari rutintas melakukan kesalahan tersebut. Sebagai contoh, ketika hari ini saya rasa bahwa spending too much time for facebooking adalah sebuah kesalahan, maka sebaiknya esok hari, jumlah waktu yang dipakai buat facebooking dikurangi atau bahkan ditiadakan.

mistake

Maka untuk melakukan hal ini ada 2 tahap sederhana yang harus dilakukan:

  1. Mendefinisikan kesalahan apa yang tidak akan diulang
  2. Mengetahui bagaimana kesalahan tersebut tidak akan diulang.

Sekali lagi, ini memang simple diucapkan. Si saya sendiri sekarang lagi latihan dengan sangat serius tentang hal ini. Setiap harinya ada 5 point yang saya catat dari kesalahan kemarin yang tidak akan saya ulangi pada hari berikutnya.

Untuk melakukan kedua step ini, butuh kekuatan keimanan dan kecintaan terhadap Allah yang sangat kuat melekat di dada. Bukan apa2.. tapi emang pada hakikatnya inilah yang menjadi tugas kita di dunia. Iya kan?

Si saya bahkan pake terapo recording yang bikin saya enjoy nikmatin progress ini hehehe… maklum suara nya merdu dan dulu juga pernah bercita-cita jadi penyiar radio ahahha.. Bercanda!!! Alasan sebenarnya adalah si saya adalah tipe auditorial sejati yang nyaman kalo mendengar dibanding melihat.. hehhee….

Si saya tidak bermaksud mengarang-ngarang teori ngaco, tapi ini murni berdasarkan apa2 yang saya rasakan dan nampaknya perlu dituliskan untuk membuat konsep ini makin melekat di dalam hati dan kepala saya..

Dan kali aja ada yang terinspirasi juga dari apa yang sisaya tuliskan ini.. kan lumayan nambah pahala…

Tribulasi Emosi

Jadi begini,..yang namanya manusia, dalam kondisi keimanan sedang naik maupun turun, setan dan hawa nafsu tidak akan pernah berhenti mengganggunya.. bentuknya macam-macam, mulai dari keengganan yang muncul terhadap aktifitas-aktifitas yang sebenarnya akan membawa dampak barakah lebih atau bahkan ekstrimnya mengajak melakukan kemaksiatan..

Trus hubungannya si saya nulis paragraf pembuka ini dengan judulnya? (biasa random sakadaek hehhehe)

Di sini (Amerika:red) ada banyak hal yang menguji kesabaran. Mulai dari rasisme diskriminasi agama yang saya rasakan bahkan langsung dari roommate bahkan hingga kisah-kisah lucu yang ada di departemen. If you expect a country like US to be so totally perfect then you can be disappointed..emang negara mana sih yang perfect? ga ada juga tho.. tapi ya.. gitu deh ahahha..

can-botox-stunt-your-emotional-expression

Kemarin teh sepanjang perjalanan udah merenung gitu supaya si saya tidak jadi pribadi yang lebih bisa merasakan kekurangan tapi lebih fokus kepada kelebihan yang diterima. Artinya lebih syukur nikmat!!! Jadi inget obrolan ma Mufti pas dulu ada acara study tour ke Bandung, bahwa manusia pada dasarnya lebih bisa melihat titik legam di tengah kertas putih yang bersih. Too obvious to notice. Tapi kalo kita bisa manage itu, insyaallah ganjaran Allah buat orang yang selalu mensyukuri nikmat adalah jelas.. clear like crystal.

Jadi tulisan ini dibuat terutama buat yang nulis, supaya selalu mengutamakan bersyukur daripada terlalu berpikir pada kekurangan. Pola pikir yang selalu menjurus pada kekurangan ini emang harus dimanage dengan baik. Bukan apa2, lama2 jadi menjalar ke hal2 lainnya yang lebih substansial. Coba liat contohnya adalah tingkah iin ketika nyari literature, terus merasa kurang, padahal buku dan jurnal yang udah didonlot udah seabreg dan belum semuanya dibaca juga. Fokus ke yang ga ada dibandingkan fokus sama apa yang udah iin punya. well… alhamdulillah kalo soal urusan finance mah ga gitu mikirnya (maklum terbiasa dengan apa yang ada ^_^).

Si saya teh kemarin lagi semangaaaat banget.. untuk pertama kalinya sehari bisa namatin baca 5 chapter disertasi. Biasanya mah suka jadi tipikal yang multitasker dan easily get distracted. Tapi kemarin si saya teh beneran bisa manage dengan sangat indah dengan metode 30 menit baca 10 menit break dengan bantuan software bernama “timer” (halah naon coba). Duh saking semangatnya sampe2 senyum2 sendiri gitu di jalan serasa menemukan titik cerah ini si riset mau dibawa kemana.

Tapi liat hari ini, apa yang dibaca kemarin ketika dipresentasikan ternyata tidak membuahkan kepuasan. jadinya… down.. males.. ga produktif kayak kemarin jadinya..hiks hiks..

makanya ini ditulis pengen banget mengenyahkan rasa ini. kali aja abis nulis ini bisa semangat lagi.

 

Piuh legaaa..(meskipun masih ada unek2nya). serius ini tadinya agak bete2 gimana gt.. duh.. pengen banget jadi figure dewasa yang bisa bersikap tenang ga panikan, dan tetep bisa cool meski kondisi emosi sebenarnya udah kayak roller coaster. Habis ini masih harus dealing with difficulties on communication… itu cas cis cus englishnya diperbaiki neng.. kali aja kondisinya membaik.

aamiiin

dapet kata2 bagus

“hargailah kehidupan dengan berusaha dan nikmatilah kehidupan dengan bersyukur”

Trapped inside the world called RE research… so dazzling sooo amaziiing

Let me share you about what things inside my mind now.

It is so amazing that I am here to see how world spinning. It is soo dazzling. How research world can be so competitive. Although I know some research could be related with some funding things but I truly believe all of us are struggling and competing to create better world.. ^_^

bacteria_c_827730MEME

This week I had assignments to understand more about the biological pathways to convert lignocellulosic materials into non-oxigenated hydrocarbons. One of the products I found from literature is fernasene which is derived from lignocellulosic materials to sugar then to fernasene using the aerobic system.

This fernasene is actually patented at 2006 but last year it was used for blending in jet-fuel. Brazil is always the leading in terms of biojet fuel. Well yes. They cooperate with GOI, TOTAL, and then Amyris to fly the jet from Sau Paulo to the US. Later it is followed by the other flight company like Lufthansa which also has fernasene from biomass inside its fuel.

There are two most amusing thing in this news. First, this fernasene is derived using E.Coli and S. Cerevisiae. Those two microorganisms have worked hard these centuries to produce chemicals and fuels. And this fernasene reminds me about babassu oil that has become my inspiration to be involved in renewable energy field. As you know that my very first RE project which was also my undergrad research was about biojet fuel. I used pyrolysis and ozonolysis back then. Mostly chemical process. Of course in my opinion, biological conversion is always more interesting and challenging because it involves microorganisms which are usually difficult to control hehhee..

My research?? Still about biogas. But I made so many mistakes today. I am still under-expectation honestly speaking. There are so many things that I have to harness by myself. Well,, it is quite complicated to explain here. To the point is that I have to work harder, smarter, and faster…

Well.. I hope I can………………

Yang Kau Cari

Yang kau cari.. Bukan setumpuk uang yang bisa memuaskan keinginan mu untuk membeli banyak hal. Melainkan sekedar tulisan-tulisan kebaikan yang dicatat di dalam buku amalan oleh para malaikat yang kemudian nantinya akan dipertanggungjawabkan. Bukan pengakuan dan penghargaan dari tatapan-tatapan manusia di sekelilingmu. Melainkan hanya senyuman bahagia yang disunggingkan oleh ayah dan ibumu dan segenap handai taulanmu. Camera 360 Bukan kehidupan dunia yang gemerlap dengan bayang-bayang semu kebahagiaan, yang berisikan kenikmatan sesaat. Melainkan sebuah harapan akan kehidupan yang teramat panjang setelah dibangkitkan dari kematian. Sebuah kehidupan abadi yang banyak dilupakan oleh kebanyakan manusia di dunia. Bukan sekedar pencapaian hasrat impian yang dituliskan dengan tujuan sekadar, bukan memuaskan diri untuk membuktikan bahwa kamu bisa melakukannya, tapi adalah kecintaan Allah di atas segalanya, keridhaanNya akan segala aktifitas ini, dan juga kebarakahan yang terlimpah ketika semua kesulitan ini harus dilalui… Kau menyadari tujuan sejati yang kau penetrasikan di dalam kepala, hati, dan segenap jiwa ragamu. Namun kau juga sadari bahwa syaitan tidak akan semudah itu melepaskanmu dari genggamannya.. kau pun menyadari bahwa sisi dari jiwamu yang bernama hawa nafsu juga tidak akan membiarkan kesungguhan-kesungguhan yang kau tanamkan dalam jiwamu mengejawantah menjadi ikhtiyar ikhtiyar nyata berisi tetesan keringat dan mata yang sembap karena lelah membaca. Kau menyadari bahwa waktu yang kau miliki juga tidak sebanyak kewajiban-kewajiban yang harus kautunaikan. Bukan hanya sekedar rasa tanggungjawab atas setiap kenikmatan yang kau rasakan, melainkan tujuan-tujuan mulia yang kau ukir di angkasa yang kau utarakan dalam Bahasa-bahasa mimpi yang indah meskipun kamu sadari pula bahwa kamu belum bisa menjadikannya prioritas utama. Langkah-langkah ini sungguh adalah satu langkah jelas yang jejaknya tidak akan terhapuskan karena system pencatatan yang teramat luar biasa dari Allah beserta rengrengan malaikatNya. Dan pengetahuan ini Read the rest of this entry